Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membentuk Panitia Perayaan Hari Raya Nyepi untuk merayakan hari besar tersebut di Ibu Kota.
Pemprov DKI Jakarta akan menyelenggarakan Nyepi sebanyak 4 tahapan. Adapun setiap tahapan tersebut saling terkait satu sama lain.
Dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (11/3/2018), keempat tahapan tersebut, yaitu, pertama penyelenggaraan prosesi Melasti atau upacara penyucian diri (Bhuana Alit).
Melasti dilaksanakan sebelum Nyepi, dipusatkan di Pura Segara Cilincing, Jakarta Utara, pada 11 Maret 2018 dari pukul 11.00 WIB sampai selesai.
Pemprov DKI memperkirakan proses Melasti diikuti sekitar 5.000 umat Hindu dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Kedua, penyelenggaraan prosesi Tawur Kesanga atau upacara penyucian semesta (Bhuana Agung), dilaksanakan sehari sebelum Nyepi tepatnya pada 16 Maret 2018. Tawur Kesanga dipusatkan di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Timur, dari pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Baca Juga
Ketiga, puncak kegiatan yaitu Nyepi yang akan jatuh pada 17 Maret 2018. Adapun kegiatan ini merupakan kegiatan utama Nyepi yang bertujuan sebagai renungan, kilas balik, evaluasi, introspeksi, dan retrospeksi.
Keempat, tahapan Ngembak Geni yang jatuh pada sehari setelah Nyepi atau tepatnya 18 Maret 2018. Acara ini dilaksanakan dengan bertemu sanak keluarga untuk saling memaafkan (silaturahmi).
Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan agar hari raya tersebut bisa berjalan lancar dengan menyiapkan bantuan seperti dari aspek kesehatan menyiapkan tenaga medis dan ambulans selama acara berlangsung.
Adapun dukungan terhadap penyebarluasan informasi terkait rangkaian penyelenggaraan Nyepi dan pengamanan dari Satpol PP.
Selain itu, untuk mendukung kelancaran akses jalan raya, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta akan mengadakan rekayasa lalu lintas.
Sementara itu, Bank Indonesia sedang menyiapkan uang kas senilai Rp5,8 triliun untuk disalurkan ke perbankan selama perayaan Nyepi di Bali yang jatuh pada Sabtu (17/3/2018).
Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi perputaran uang selama perayaan Nyepi di Bali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Causa Iman Karana mengatakan jumlah uang kas yang disiapkan ini nilainya dua kali lipat dari pengeluaran Nyepi pada tahun lalu yang hanya sebanyak Rp2,7 triliun.
"Selain untuk konsumsi rumah tangga selama Nyepi, kita juga sediakan dua kali lipat sebagai antisipasi proyek-proyek infrastruktur jelang IMF," katanya pada pekan lalu.