Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta memastikan tidak ada telur palsu beredar di wilayah Ibu Kota.
"Berdasarkan tindak lanjut pemeriksaan secara organoleptik, didapatkan hasil bahwa telur-telur tersebut asli, tidak palsu," kata Kepala Dinas KPKP DKI Darjamuni di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Menurut dia, beberapa telur diambil sebagai sampel yang selanjutnya dikirim ke Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan Teknologi Peternakan dan Pengujian Mutu Hasil Peternakan di Bambu Apus, Jakarta Timur untuk dilakukan pengujian.
Pengujian itu merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat pada 14 Maret 2018 yang menyebut bahwa telur yang diperoleh dari kegiatan Penyaluran Pangan Bersubsidi untuk Masyarakat Tertentu diduga palsu dengan ciri-ciri, yakni putih telurnya encer, terdapat lapisan kertas pada cangkang atau kulit telur dan kuning telurnya kenyal. Kejadian pengaduan itu terekam dalam bentuk video.
Kemudian, pada 15 Maret 2018, Tim Pengawas dari Dinas KPKP yang terdiri dari perwakilan Bidang Peternakan, Bidang Ketahanan Pangan, Pengawas Mutu dan PPNS serta perwakilan dari Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat melakukan konfirmasi mengenai kebenaran pengaduan tersebut.
"Akan tetapi setelah dilakukan pengujian di laboratorium, hasilnya yaitu sampel telur tersebut adalah asli dengan kualitas yang baik. Kami pastikan itu," tutur Darjamuni.
Baca Juga
Sementara itu, PT Food Station Tjipinang Jaya menegaskan bahwa bahan pangan murah yang diperdagangkan maupun disalurkan dalam program Pangan Murah KJP adalah bahan yang masih segar dan berkualitas baik.
"Tidak ada telur palsu seperti yang diisukan beberapa waktu lalu. Hasil uji juga menunjukkan bahwa telur-telur yang diperjualbelikan itu asli dan berkualitas baik," ujar Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan dalam program Pangan Murah Kartu Jakarta Pintar (KJP), telur ayam dijual dengan harga Rp10.000 per tray atau sebanyak 15 butir.
"Hasil uji coba itu kami harapkan dapat meredam isu yang merebak di masyarakat terkait beredarnya telur palsu dan tidak lagi menimbulkan keresahan serta kekhawatiran bagi warga Jakarta," ungkap Arief.