Bisnis.com, JAKARTA - Gelanggang Olahraga (GOR) Grogol, Jakarta Barat, tampak bersih dan rapi jelang gelaran Asian Games, dalam pantauan Selasa (22/7/2018).
Lingkungan di sekitar GOR Grogol tampak meriah dengan berdirinya umbul-umbul dan spanduk dukungan Asian Games. Namun, yang menarik perhatian adalah salah satu spanduk dari pedagang kaki lima yang berbunyi, "Pedagang Kaki Lima Kuliner Siap Mensukseskan Asian Games." "Sekarang pedagang kaki lima kuliner pindah ke lapangan voli (Jl. Semeru Raya)," demikian tertulis dalam spanduk tersebut.
Tidak ada pedagang kaki lima kuliner yang berada di sekitar GOR Grogol. Mereka sudah pindah ke bekas lapangan voli yang jaraknya sekitar 200 meter dari GOR tersebut.
Henny Agustini, Lurah Grogol saat ditemui Antara pada Senin (23/7/2018) menjelaskan relokasi para pedagang kaki lima karena GOR akan digunakan untuk tempat latihan para atlet Asian Games.
"Pertama kali diperintahkan atasan bahwa PKL harus dipindahkan, karena Kelurahan Grogol menjadi salah satu tempat para atlet latihan bola voli," jelasnya.
Henny kemudian melakukan langkah persuasif dengan mengundang para pedagang beserta pimpinan RT dan RW di lingkungan Kelurahan Grogol agar relokasi berjalan lancar.
Baca Juga
Setelahnya, para pedagang dicarikan tempat yang cukup strategis untuk berdagang di bekas lapangan bola voli, tak jauh dari GOR Grogol, wilayah mereka mencari rezeki sehari-hari.
"Kami undang lagi mereka untuk kedua kalinya, mereka mereka bersedia siap langsung dipindahkan pada saat awal bulan puasa," tambahnya.
Total ada 19 pedagang kaki lima kuliner secara keseluruhan yang direlokasi. Untuk penempatan lokasi masing-masing pedagang, pihak kelurahan melakukan pelotrean agar adil.
Diakui Henny, relokasi terkadang membuat para pedagang khawatir soal hasil penjualannya.
"Pertama kali mereka berdagang berkeluh kesah karena pembeli agak menurun. Namun seiring berjalannya waktu, tadi dapat laporan bahwa penjualan mereka, para pedagang bersyukur sudah semakin banyak. Sama seperti ketika mereka berdagang disini (GOR Grogol)," jelasnya.
"Mereka (para pedagang) hanya meminta supaya dijadikan loksem. Sekarang kita usulkan untuk dijadikan loksem supaya masuk tercatat ada di SK-nya (Surat Keputusan) pak walikota," tandasnya.