Bisnis.com, JAKARTA–PT TransJakarta merencanakan pembangunan halte yang terintegrasi dengan stasiun MRT, KRL, dan LRT.
Direktur Teknik dan Fasilitas PT TransJakarta Wijanarko menyebutkan halte-halte yang akan diintegrasikan adalah Halte Bundaran HI dengan Stasiun MRT Bundaran HI, Halte Tosari dengan Stasiun MRT Dukuh Atas, Halte CSW Koridor 13 dengan Stasiun MRT Sisingamangaraja, dan Halte Lebak Bulus Koridor 8 dengan Stasiun MRT Lebak Bulus.
Selain itu, Halte Tosari Koridor 1 dengan Stasiun Sudirman, Halte Stasiun Klender Koridor 11 dengan Stasiun Klender, Halte Stasiun Cakung dengan Stasiun Cakung, dan Halte Pemuda Rawamangun dengan Stasiun LRT Velodrome juga akan diintegrasikan.
Terkait integrasi dengan KRL, Wijanarko mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak KAI agar halte yang dibangun tidak menyebabkan kemacetan di area sekitar stasiun.
"Integrasi itu butuh penjajagan. Jadi dengan KAI kita sudah coba intensif. Kita sedang mengupayakan untuk memecah kemacetan yang di Palmerah. Kita sedang konsolidasi," kata Wijanarko.
Terkait integrasi dengan Stasiun MRT, rute TransJakarta Koridor 1 akan ditambah berdasarkan kebutuhan pengguna transportasi umum demi menyokong penggunaan MRT.
Baca Juga
"Sekarang trayek-trayek itu perlu dikaji origin destination-nya. Bagaimana pola angkut pengguna transportasi umum? Setelah dari HI, mereka langsung ke mana? Itu yang perlu kita lihat. Nanti kita ikuti dan akan membuat rute," tutur Wijanarko.
Wijanarko menambahkan untuk integrasi dengan Stasiun MRT fase 2, ke depannya PT TransJakarta akan menerapkan prinsip yang sama, yaitu menyokong transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung transportasi umum DKI Jakarta.
Nantinya, PT TransJakarta menargetkan adanya transportasi umum pengumpan yang mudah dijangkau dengan jarak 500 meter dari tempat tinggal yang akan menjadi insentif bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.