Bisnis.com, JAKARTA— Kericuhan antara Satpol PP dan massa di kawasan perdagangan Tanah Abang, Jakarta Pusat buntut penertiban atau razia terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di badan jalan.
Berdasarkan video yang diunggah oleh akun Instagram @jktinfo, terlihat puluhan warga yang diduga bagian dari preman melempari mobil Satpol PP dengan batu dan kayu. Mobil yang ditunggangi oleh petugas Satpol PP tersebut mengangkut gerobak-gerobak kayu milik PKL yang terjaring razia.
Ketika dikonfirmasi Wakil Wali Kota Jakarta Utara Irwandi membenarkan telah terjadi kericuhan di Tanah Abang.
"Iya isi video adanya bentrok antara Satpol PP dan preman benar di Tanah Abang. Kericuhan terjadi sekitar pukul 11.50 wib," katanya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (17/1/2019).
Dia menuturkan oknum-oknum yang melempar batu ke arah mobil Satpol PP bukanlah PKL, melainkan preman. Menurutnya, preman-preman tersebut sudah terbiasa meminta uang setoran dari pedagang. Karena itu, mereka jengah ketika Satpol PP mulai merazia gerobak atau lapak-lapak yang berjualan di trotoar dan badan jalan.
Meski demikian, mantan Kepala Dinas UMKM tersebut menuturkan situasi di Tanah Abang saat ini sudah mulai kondusif. Dia juga menegaskan tidak ada korban akibat kericuhan tersebut.
"Enggak ada masalah, paling ada petugas yang mengalami luka-luka sedikit. Pedagang sih pada pulang, preman yang melakukan perlawanan," ungkapnya.
Irwandi menilai perlawanan yang terjadi hari ini karena para preman sudah jengah dengan penertiban yang dilakukan Satpol PP. Secara konsisten, petugas berseragam coklat telah merazia seluruh jalan-jalan di kawasan Tanah Abang sejak sebulan terakhir. Setiap hari selalu ada gerobak atau lapak yang diangkut karena tidak taat aturan.
Walaupun terjadi kericuhan, dia menegaskan Pemprov DKI tetap melakukan penertiban PKL di Tanah Abang. Bukan itu saja, pemerintah juga melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan aparat gabungan TNI untuk merazia preman di lokasi tersebut.
"Jangan sampai kita kalah dengan preman. Lagian kami gak gusur frontal kok. Masa ada gerobak jualan di badan jalan kami diamkan? Sudah disuruh mundur jangan di jalan atau trotoar mereka [PKL] pasti balik lagi," ujarnya.