Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Anies Tangani Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program naturalisasi sungai yang diusungnya sedang dijalankan. Dia pun meminta kepada masyarakat untuk menunggu dan melihat hasilnya pada akhir 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) saat meninjau titik banjir yang bersebelahan dengan proyek LRT di Underpass Cawang, Jakarta, beberapa waktu lalu./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) saat meninjau titik banjir yang bersebelahan dengan proyek LRT di Underpass Cawang, Jakarta, beberapa waktu lalu./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA–Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program naturalisasi sungai yang diusungnya sedang dijalankan. Dia pun meminta kepada masyarakat untuk menunggu dan melihat hasilnya pada akhir 2019.

Dalam konsep besarnya, yang dimaksud dengan naturalisasi adalah pengupayaan penahanan aliran air agar air yang mengalir di sungai sesuai dengan kapasitas sungai.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta pun mengupayakan penambahan waduk, situ, dan embung sebagai penampung air hujan serta air kiriman akan dialirkan ke waduk dan situ yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta.

Hal ini dilakukan agar luapan air yang disebabkan oleh air kiriman dari Bogor bisa ditahan dan tidak menimbulkan banjir di wilayah DKI Jakarta.

Selain berfungsi untuk mencegah banjir yang disebabkan oleh aliran air yang melebihi kapasitas sungai, air yang tertahan juga dapat digunakan sebagai air baku yang dapat diolah menjadi air bersih oleh PD PAM Jaya.

Lebih lanjut, ekosistem sungai yang selama ini tercemar akan dikembalikan sebagaimana sedia kala. "Menghidupkan ekosistem sungai itu supaya airnya jernih, mahkluk-makhluk bisa hidup di sana dan kalau makhluk-makhluk bisa hidup di sana, artinya polusi juga rendah," kata Anies, Kamis (2/5/2019).

Melalui Pergub No. 31/2019 tentang Pembangunan dan Revitalisasi Prasarana Sumber Daya Air (SDA) Secara Terpadu dengan Konsep Naturalisasi, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA akan melaksanakan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dalam batas garis sempadan sungai.

Pengadaan RTH tersebut pun dapat dibiayai melalui APBD ataupun melalui sumber-sumber lain.

Sesuai dengan konsep naturalisasi yang diusung oleh Pemprov DKI Jakarta, RTH di DKI Jakarta ke depannya akan difungsikan sebagai tempat penampungan air atau retarding basin.

Untuk mencegah banjir yang disebabkan oleh peningkatan air laut, Anies mengatakan pihaknya akan tetap melanjutkan pembangunan tanggul di pesisir Jakarta.

Adapun dalam rangka mencegah banjir yang disebabkan oleh hujan lokal, Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan tetap melanjutkan pembangunan drainase vertikal. Hal ini dilakukan agar air hujan bisa langsung surut dan tidak menggenang.

Terkait dengan perbedaan naturalisasi dengan normalisasi yang dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Anies enggan menjelaskan lebih lanjut.

"Ini kalau doorstop gini potensi plintir-ablenya tinggi jadi saya jelasin nanti saja," kata Anies.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper