Bisnis.com, JAKARTA — Pemprov DKI Jakarta baru bisa mendatangkan bawang putih untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan pada minggu kedua Mei 2019.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni mengatakan bahwa PT Food Station Tjipinang Jaya telah berkomunikasi dengan delapan importir yang telah mendapatkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dari Kementan.
Melalui delapan importir tersebut, Pemprov DKI Jakarta berharap PT Food Station Tjipinang Jaya bisa mendapatkan satu kontainer dari seluruh bawang putih yang dimiliki oleh importir. Jumlah bawang putih dalam satu kontainer pun bervariasi antara 20 ton hingga 40 ton.
Di lain pihak, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan pihaknya sedang terus mendorong kepada Kementan agar PT Food Station Tjipinang Jaya selaku BUMD pemasok bawang putih agar bisa mendapatkan RIPH bawang putih tanpa perlu membeli melalui importir.
"Kita akan coba berkoordinasi dengan Kementan bagaimana untuk bisa diberikan rekomendasi tersebut," kata Sri, Senin (6/5/2019).
Sebelumnya, Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan diperlukan 11 kontainer bawang putih per minggu untuk menstabilkan harga.
Direktur Operasional PT Food Station Tjipinang Jaya Frans Tambunan pun juga mengatakan diperlukan 2.970 ton untuk Ramadan 2019 dan per 2 Mei 2019 pihaknya telah berhasil mendapatkan 75 ton bawang putih dari importir.
Pada tahun sebelumnya, PT Food Station Tjipinang sudah pernah mendapatkan RIPH untuk komoditas bawang putih sebanyak 20.000 ton dan pihaknya juga telah menunaikan kewajiban tanam sebesar 5% dari RIPH yang diperoleh pada tahun lalu.
Untuk diketahui, berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta per 6 Mei 2019 harga rata-rata bawang putih per kilogramnya telah melonjak mencapai Rp64.660, jauh di atas harga rata-rata per 1 Mei 2019 yang berada di angka Rp49.638.
Harga bawang putih tertinggi terdapat di Pasar Johar Baru yang mencapai Rp100.000 per kilogram, sedangkan harga terendah berada di Pasar Baru Metro Atom yang mencapai Rp40.000 per kilogram.