Bisnis.com, JAKARTA–Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan melakukan penataan kompetensi keahlian di SMK-SMK DKI Jakarta.
Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan angka pengangguran dengan latar belakang pendidikan SMK meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk penduduk dengan jenjang pendidikan SMK merupakan yang tertinggi dan berada di angka 7,82% per Februari 2019.
TPT untuk penduduk dengan jenjang pendidikan terakhir SMK pun meningkat dari tahun sebelumnya pada Februari 2018 yang berada di angka 7,16%.
Secara keseluruhan, TPT DKI Jakarta menurun dari 5,34% pada Februari 2018 menjadi 5,13% pada Februari 2019 dan jauh di bawah TPT pada Februari 2016 yang mencapai 5,77%.
Kepala Bidang (Kabid) SMK Disdik DKI Jakarta Suharno pun mengatakan saat ini 54% peserta didik SMK di DKI Jakarta menempuh pendidikan di bidang bisnis manajemen.
"Bisnis retail sekarang kan sudah mulai berkurang. Itu akan kita alihkan ke pariwisata, industri kreatif, maritim, pertanian, dan juga teknologi manufaktur," kata Suharno, Kamis (9/5/2019).
Suharno mencontohkan bidang pariwisata yang justru memiliki lapangan kerja yang luas justru hanya dipelajari oleh 7% siswa SMK di DKI Jakarta.
Pihaknya juga sudah memberlakukan moratorium untuk penambahan rombongan belajar bidang bisnis manajemen dan izin untuk penambahan bidang tersebut sejak 2017.
SMK pun diberikan kebebasan untuk menambahkan jurusan baru apabila suatu jurusan di SMK sudah jenuh.
"Kalau daya tampungnya cukup tidak perlu menambah sekolah, menambah jurusan dimungkinkan selagi infrastrukturnya memadai. Itu nanti kita akan verifikasi gurunya, fasilitasnya, dan lain sebagainya," kata Suharno.