Bisnis.com, JAKARTA–PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) enggan menanggapi tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut Palyja tidak kooperatif dalam proses kesepakatan head of agreement (HoA) pengambilalihan pengelolaan air. "saya no komen lah, saya bekerja aja," ujar Direktur Utama Palyja Robert Rerimassie, Minggu (19/5/2019).
Sebelumnya, Anies pun juga membandingkan Palyja dengan PT Aetra Air Jakarta yang kooperatif dalam pembahasan HoA dan pada akhirnya pun telah menyepakati HoA yang dimaksud dengan PAM Jaya.
Selain itu, Anies juga mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan KPK terkait dengan sanksi apa yang bisa dikenakan kepada Palyja yang tak kunjung sepakati HoA.
Untuk diketahui, ada empat poin yang disepakati antara PAM Jaya dan Aetra dalam HoA tersebut.
Pertama, PAM Jaya dan Aetra bersepakat mengembalikan konsesi pengelolaan air di DKI Jakarta kepada PAM Jaya.
Kedua, PAM Jaya serta Aetra sepakat untuk melakukan due diligent sebagai pertimbangan PAM Jaya dalam menyusun syarat dan ketentuan dalam pengembalian konsesi dan implikasinya.
Baca Juga
Ketiga, kedua belah pihak sepakat menyusun transisi dalam pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di DKI Jakarta setelah pengembalian konsesi.
Terakhir, keduanya bersepakat untuk menyusun peningkatan pelayanan untuk mencapai akses 82% di 2023 dan akan dituangkan dalam perjanjian pernyataan kembali.
HoA tersebut telah disepakati pada 12 April 2019 dan akan dimatangkan dalam kesepakatan yang lebih konkret 6 bulan mendatang.
Robert pun juga enggan berkomentar terkait apakah perjanjian yang ditawarkan oleh PAM Jaya cenderung tidak menguntungkan bagi Palyja.
Dirinya pun juga tidak tahu menahu soal apa yang disepakati oleh Aetra dengan PAM Jaya dalam HoA tersebut.
Namun, Robert memastikan pihaknya terus berkomunikasi dengan PAM Jaya selaku mitra Palyja dalam pengelolaan air di DKI Jakarta bagian Barat.