Bisnis.com, JAKARTA - Kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah di Ibu Kota pada 21-22 Mei 2019 ternyata berdampak pada penurunan jumlah penumpang Transjakarta.
Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph mengatakan jumlah penumpang turun karena adanya penutupan jalur dan tidak banyaknya warga yang menggunakan angkutan umum untuk beraktivitas, khususnya di sekitar lokasi kerusuhan.
"Kami mencatat akibat kerusuhan 21-22 Mei kemarin, Transjakarta kehilangan sekitar 670 ribu penumpang," ujarnya, Rabu (29/5/2019).
Dia menuturkan jumlah tersebut cukup banyak atau hampir setara dengan rata-rata penumpang Transjakarta per hari, yakni sekitar 800 ribu penumpang.
Hal ini terjadi karena adanya penutupan sebagian halte di koridor I dan koridor 9 selama beberapa hari, khususnya saat kerusuhan terjadi di wilayah Tanah Abang, Petamburan, MH Thamrin, dan Slipi.
Meski demikian, Daud merasa lega karena armada Transjakarta dapat beroperasi secara penuh pada Senin (27/5/2019). Halte Bundaran Hotel Indonesia, Sarinah, Bank Indonesia, dan Slipi Jaya yang tadinya ditutup kini sudah dibuka kembali.
Jumlah penumpang Transjakarta yang tadinya anjlok kini mulai merangkak naik.
"Realisasi penumpang pada 27 mei langsung menembus angka 756 ribu penumpang. Ini merupakan hal yang sangat baik," ungkapnya.
Bukan itu saja, Daud mengatakan jumlah warga yang menggunakan Transjakarta selama periode puasa kali ini juga lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasalnya, dia menuturkan pelanggan Transjakarta biasanya berkurang 10-12% dibandingkan bulan lainnya.
"Penurunan jumlah pelanggan pada Senin kemarin hanya sekitar 5%. Kami melihat ternyata orang tidak terganggu dengan keterbatasan saat puasa. Mereka justru ingin pulang lebih dan memilih naik Transjakarta," jelasnya.
Setelah mengalami penyesuaian baik itu perpendekan hingga penghentian layanan sementara pada 22 Mei, PT Transjakarta kembali mengantar maupun menjemput para pelanggan pada Selasa (28/5/2019).
Rute koridor 1 rute Blok M-Kota telah melayani pelanggan di halte Monas, Sarinah hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sebelumnya sarana ini tutup karena jalur ditutup oleh pihak berwenang .
Selain koridor 1, rute Pulogadung-Harmoni untuk koridor 2 juga sudah kembali normal.