Bisnis.com, JAKARTA -- Kualitas udara DKI Jakarta belakangan menjadi perhatian publik. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengungkapkan ada 10 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bertenaga batu bara yang berpotensi menyumbang polusi udara di ibu kota.
Peneliti lingkungan hidup dari Walhi Dwi Saung mengatakan sumbangan polusi dari 10 PLTU yang berada di sekitar DKI Jakarta itu bisa terjadi jika angin bertiup menuju ibu kota. Tetapi, kontribusi PLTU batu bara terhadap polusi udara di DKI Jakarta tidak sebesar faktor asap kendaraan bermotor.
"Transportasi itu [kontribusi terhadap polusi di Jakarta] sekitar 30-40 persen, pembangkit sekitar 20-30 persen. Sisanya dari bakar sampah dan ada juga dari sumber lain," paparnya di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).
Sejumlah PLTU yang berpotensi menyumbang polusi udara di ibu kota bukan merupakan milik pemerintah. Dwi menyebutkan salah satu PLTU di Babelan merupakan milik pihak swasta.
Menurutnya, jika masyarakat menuju lokasi PLTU, maka bisa terlihat kepulan asap dari pembangkit listrik. Asap itu disebutnya berwarna kuning.
"Non pembangkit masuk jaringan kelistrikan kita banyak juga. Sekitar Cibinong, Bogor, industri banyak pakai batu bara yang kalau malam asapnya ke Jakarta," sambung Dwi.
Baca Juga
Berdasarkan data Walhi dan Greenpeace, 10 PLTU batu bara yang berpotensi menyumbang polusi udara di DKI Jakarta adalah:
1. PLTU Lestari Banten Energi berkapasitas 670 MW
2. PLTU Suralaya unit 1-7 berkapasitas 3.400 MW
3. PLTU Suralaya unit 8 berkapasitas 625 MW
4. PLTU Labuan unit 1-2 berkapasitas 600 MW
5. PLTU Merak Power Station unit 1-2 berkapasitas 120 MW
6. PLTU Lontar unit 1-3 berkapasitas 945 MW
7. PLTU Lontar Exp. berkapasitas 315 MW
8. PLTU Babelan unit 1-2 berkapasitas 280 MW
9. PLTU Pindo Deli dan Paper Mill II berkapasitas 50 MW
10. PLTU Pelabuhan Ratu unit 1-3 berkapasitas 1.050 MW
"Jumlah itu diperkirakan akan bertambah sebanyak empat lagi dalam beberapa waktu mendatang. Setidaknya ada empat PLTU berbahan bakar batu bara yang dalam tahap pembangunan hingga saat ini, yaitu PLTU Asahimas Chemical unit 1-2 berkapasitas 300 MW, PLTU Jawa-7 berkapasitas 2.000 MW, PLTU Jawa-9 atau Banten Exp. berkapasitas 1.000 MW, dan PLTU Jawa-6 atau Muara Gembong berkapasitas 2.000 MW," tambah Dwi.