Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi sekitar Manggarai yang sempat terkendala akibat tawuran warga sudah kembali terkendali.
Kapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Bastoni Purnama mengatakan tawuran warga yang terjadi di wilayah Manggarai telah dibubarkan oleh aparat, hingga kini situasi di wilayah tersebut sudah kembali kondusif.
"Situasi sudah kondusif baik itu arus lalu lintas maupun aktivitas warga sekitar," kata Bastoni saat dihubungi Antara, Rabu (4/9/2019) malam.
Bastoni mengatakan tidak dibutuhkan waktu lama bagi aparat untuk memukul mundur massa yang terlibat tawuran. Dengan menggunakan gas air mata, dalam waktu sekitar 30 menit petugas berhasil membubarkan massa yang saling serang.
Tawuran terjadi sekitar pukul 17.05 WIB, melibatkan tiga kelompok massa dengan jumlah sekitar 300 orang. Tiga kelompok massa ini yakni warga Megazen Tebet - Jakarta Selatan, warga Tambak - Jakarta Pusat dan warga Menteng Tenggulun - Jakarta Pusat.
Tawuran pertama pecah di atas rel kereta api, hingga menyebabkan perjalanan kereta api terganggu. Aparat gabungan Polres Jakarta Selatan, Polsek Setia Budi menghalau massa kembali ke rumah masing-masing.
Pukul 17.07 WIB tawuran kembali pecah di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jayakarta. Lalu berhasil dihalau oleh petugas dari Polsek Menteng dibantu Koramil 01 Meteng, hingga massa bisa didorong kembali ke rumah masing-masing.
"Meski situasi telah kondusif, kami tetap mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi hal-hal yang mencurigakan," kata Bastoni.
Untuk memastikan situasi aman dan kondusif Polres Jakarta Selatan bersama Polsek Setia Budi melakukan penjagaan di lokasi pascakejadian, serta mengintensifkan patroli dan pemantauan di posko terpadu yang melibatkan personel dari Polisi, TNI dan Satpol PP.
"Kami juga berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat untuk sama-sama mengawasi warganya," kata Bastoni.
Bastoni menambahkan, hingga kini pihaknya masih mendalami penyebab terjadinya tawuran. Dari kejadian tersebut belum ada pihak-pihak yang diamankan.
Sementara itu, Kapolsek Setiabudi AKBP TP Simangungsong menjelaskan tawuran melibatkan tiga kelompok warga dan juga remaja tanggung yang belum diketahui motif penyebabnya.
Ia menyebutkan tawuran tersebut terjadi antara warga Megazen, Tebet, Jakarta Selatan, bergabung dengan warga Tambak, Jakarta Pusat untuk menyerang warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.
"Mereka semua bukanlah warga Setiabudi, warga luar, hanya saja tawurannya pecah di Setiabudi," kata Simangunsong.
Sementara itu PT Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia, menyatakan terjadi antrean perjalanan kereta rel listrik Commuter Line sebagai dampak tawuran di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan pada Rabu (4/9/2019).
VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba memohon maaf atas perjalanan KRL yang sempat terkendala akibat tawuran warga di sekitar Stasiun Manggarai.
"Seusai tawuran warga mereda sejak pukul 17.24 WIB KRL yang hendak melintas Stasiun Manggarai dapat melanjutkan perjalanan. Namun dampak dari kendala perjalanan sebelumnya, saat ini terjadi antrean KRL yang akan berangkat maupun tiba di Stasiun Manggarai," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (4/9/2019).
Saat tawuran berlangsung, menurutnya, terdapat rangkaian KRL Commuter Line yang terpaksa berhenti dekat dengan lokasi tawuran, sehingga KRL terkena lemparan benda asing di bagian power suplai kompresor yang bertegangan tinggi sehingga menimbulkan percikan api.
"Petugas kemudian dengan sigap memadamkannya. Namun kereta tersebut telah melanjutkan perjalanan ke Dipo Bukit Duri untuk pemeriksaan teknis," katanya.