Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Willian Terima Ditegur Pimpinan Komisi A DPRD, Tapi Minta Pemprov DKI Lakukan Ini

Meski menyatakan menerima teguran dari pimpinan Komisi A DPRD, William tetap mendesak Pemprov DKI membuka detail komponen usulan APBD DKI ke publik.
Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Idris Ahmad dan anggota Fraksi PSI Jakarta William A. Sarana saat melakukan konferensi pers terkait temuan anggaran di Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2020 di kantor Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (30/10/2019)./Bisnis-Feni Freycinetia Fitriani
Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Idris Ahmad dan anggota Fraksi PSI Jakarta William A. Sarana saat melakukan konferensi pers terkait temuan anggaran di Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2020 di kantor Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (30/10/2019)./Bisnis-Feni Freycinetia Fitriani

Bisnis.com, JAKARTA - Meski menyatakan menerima teguran dari pimpinan Komisi A DPRD, William tetap mendesak Pemprov DKI membuka detail komponen usulan APBD DKI ke publik. 

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana ditegur Wakil Ketua Komisi A Ingard Joshua terkait unggahan rancangan anggaran lem aibon yang viral di media sosial.

"Saya menerima nasihat beliau dan kritikan beliau karena beliau senior saya, saya terima saja kritikan beliau," kata William di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (31/10/2019).

William secara khusus ditegur oleh Ingard Joshua dalam rapat bersama eksekutif DKI untuk membahas rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). 

William merupakan anggota Komisi A DPRD DKI dari Fraksi PSI.

"William ini kan baru, saya berharap bukannya ga boleh ngomong di koran atau di TV. Boleh aja tapi harus jaga tata krama itu kan baru KUA-PPAS yang baru disampaikan oleh eksekutif kepada legislatif. Nah ketika ada pertanyaan tolong dicatat, dicatat dan kita bahas nanti," kata Inggard kepada William.

Ingard menilai sikap Wiliam tidak sesuai dengan etika seorang anggota DPRD DKI karena mengunggah anggaran yang bahkan belum dibahas bersama dengan eksekutif.

Meski mengaku menerima nasihat dari Ingard, William mengatakan dirinya tidak kapok dan merasa telah melakukan perbuatan yang benar dengan mendesak Pemprov DKI untuk mengunggah RKUA PPAS agar menunjukkan transparansi kepada masyarakat.

"Itu kan subjektif terkait etika. Kalau kami (PSI) melihat dan punya data terus di situ ada keanehan lalu kami upload ke publik. Melanggar etika apa coba?" kata William seperti diberitakan Antara.

Sementara dalam pernyataan tertulis yang diterima Bisnis, politisi PSI itu tetap mendesak Pemprov DKI segera mengunggah dokumen RAPBD 2020 ke situs resminya, yaitu apbd.jakarta.go.id.

"Gak ada salahnya (menggungah RAPBD) dan gubernur sebelumnya juga gitu, pada saat tahap pembahasan sudah ada di website. Jadi kami kebingungan, apa yang kami mau sebenarnya sudah pernah dilakukan," kata William.

Pada Selasa (29/10) William Aditya Sarana lewat akun twitternya @willsarana menyebarkan foto Rancangan Anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta 2020 yang akan dibahas dalam KUA-PPAS antara DPRD DKI dan SKPD DKI.

William mengunggah foto berisi rencana anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang mencantumkan lem aibon sebagai bagian dari komponen alat tulis kantor dengan anggaran sebesar Rp82,5 miliar.

"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?" tulis William pada Selasa (29/10) malam.

Anggota termuda DPRD DKI Jakarta itu menyarankan agar Gubernur Anies memenuhi inti tuntutan PSI, yaitu segera membuka detail komponen usulan APBD DKI ke publik.

William menilai penting sekali rakyat bisa melihat isi penggunaan uang mereka. APBD berasal dari rakyat, karena itu rakyat harus bisa mengetahui peruntukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper