Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara MRT Jakarta Antisipasi Banjir

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan pihaknya sudah membangun beberapa fasilitas pencegahan banjir saat pembangunan konstruksi. Salah satunya panel banjir (flood panel) yang saat ini sudah dipasang di stasiun Dukuh Atas dan Bundaran HI.
Seorang penumpang berada di dalam kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (6/12/2019)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Seorang penumpang berada di dalam kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (6/12/2019)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mass Rapid Transit (MRT) menyiapkan strategi pengamanan berlapis untuk menghalau dampak banjir masuk ke stasiun di sepanjang koridor I Lebak Bulus-Bundaran HI.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan pihaknya sudah membangun beberapa fasilitas pencegahan banjir saat pembangunan konstruksi. Salah satunya panel banjir (flood panel) yang saat ini sudah dipasang di stasiun Dukuh Atas dan Bundaran HI.

"Melihat perkembangan cuaca yang semakin tidak menentu, kami memutuskan menambah flood panel di empat stasiun bawah tanah lain, yaitu Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora, dan Senayan," katanya di acara Forum Jurnalis MRT Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Dia mengatakan flood panel merupakan fasilitas tambahan untuk menghalau air yang berasal dari jalan agar tidak masuk ke dalam stasiun, khususnya stasiun bawah tanah. Berdasarkan kajian desain awal, flood panel hanya dibutuhkan di stasiun Dukuh Atas dan Bundaran HI karena keduanya memiliki kedalaman di atas 20 meter dari permukaan tanah.

Flood panel nantinya akan dipasang oleh petugas di depan pintu masuk stasiun saat kondisi area tersebut sudah tergenang air. Saat ini, MRT Jakarta masih menunggu flood panel untuk empat stasiun diproduksi dipabrik lalu dikirim ke Indonesia.

"Produsen [flood panel] berasal dari China. Jika sudah beres mungkin akan dipasang pada pertengahan Januari tahun depan," ucapnya.

Silvia menuturkan konsep drainase dan antisipasi banjir di sepanjang proyek MRT fase I mengacu pada analisa banjir dan laporan air (hydrological) dalam 200 tahun terakhir.

Jika melihat topografi di kawasan Sudirman atau rute Selatan ke Utara memanang menurun. Karena itu, pintu masuk secara fisik harus lebih tinggi dari level banjir.

Selain itu, dia mengatakan MRT Jakarta telah membangun sistem drainase air yang mumpuni, baik di stasiun bawah tanah (underground) maupun stasiun layang (elevated). Meski demikian, Silvia tak menampik ada faktor lain yang bisa membawa dampak terjadinya banjir masuk ke aset-aset stasiun MRT.

Banjir kemungkinan bisa terjadi apabila kondisi drainase kota tidak terjaga baik. Karena itu, MRT Jakarta akan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Bina Marga DKI untuk membersihkan bersama-sama.

"Kami juga akan menambah [alat pembaca] water level di Kali Krukut dan Kanal Banjir Barat," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper