Bisnis.com, JAKARTA – Operator Pintu Air Manggarai Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Pusat DKI Jakarta, Ibnu Nawawi, mencoba menggambarkan keadaan dalam layar komputer di depannya, komputer ruang monitor Pintu Air Manggarai.
Dia tampak lega, sebab ketinggian aliran air dari hulu menunjukkan kabar baik.
Ibnu mengaku tak libur sejak Tahun Baru. Angka-angka yang muncul dari lima pintu air, yakni pintu air Katulampa, Depok, Marina, Karet, dan Manggarai terus dia awasi.
"Data terakhir pukul 17.00 WIB semuanya sudah Siaga 4. Yaitu, Katulampa 40 cm, Depok 140 cm, Manggarai 745 cm, Karet 450 cm, Marina 170 cm," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (2/1/2020).
Ibnu menjelaskan bahwa kondisi Katulampa kini hanya MT atau mendung tipis. Oleh sebab itu, dia berharap ketinggian air tak akan mengkhawatirkan, walaupun hujan diprediksi turun lagi pada malam hari ini.
"Tapi tergantung debit dan lama hujannya juga. Semoga aman, karena di hulu sekarang kebanyakan mendung dan mendung tipis, belum hujan. Depok justru terang," tambah Ibnu.
Sebelumnya pintu air Manggarai sempat dikunjungi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Muhadjir menjelaskan bahwa banjir yang terjadi kemarin merupakan siklus cuaca 25 tahun. Setelah meninjau pintu air Manggarai, Muhadjir mengapresiasi langkah-langkah pengelolaan pintu air yang merupakan jalur air utama di Ibu Kota ini.
"Termasuk dalam mengelola jalur air utama ini. Untuk mengantisipasi kalau sekarang masing ada daerah yang banjir itu memang suatu pilihan yang sulit tidak bisa dielakan. Tapi mudah-mudahan dalam waktu tidak lama nanti segera bisa habis airnya dan hari ini tadi dilaporkan akan dikosongkan penuh untuk mengantisipasi akan ada banjir susulan," ujarnya pada Kamis (2/1/2020) siang.
Sementara itu, Doni menekankan bahwa BNPB ikut membantu Pemprov DKI Jakarta, terutama dalam hal kompetensi petugas dan ketersediaan alat berat untuk mengangkut sampah di pintu air Manggarai.
“Perlengkapan dan peralatan yang digunakan harus betul-betul bisa memenuhi standar minimal, seperti tadi dilaporkan Bu Ika [Salah satu penjaga Pintu Air Manggarai Ika Agustin Ningrum] itu ada 3 unit excavator dan ada 15 unit dum truk yang setiap saat bisa membawa matrial sampah ke daerah pembuangan akhir," ujar Doni.
BNPB pun mengimbau warga yang ada di sepanjang daerah aliran sungai untuk mengungsikan dirinya. Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan masih akan tinggi dalam beberapa hari ke depanm
"Jangan kita biarkan masyarakat kita masih bertahan di daerah yang jaraknya dengan bibir sungai itu sangat dekat, karena bisa tiba tiba saja sekoyong-konyong air bah datang dan tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan diri," tambahnya.
Sementara itu, pada sore harinya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak mengunjungi pintu air Manggarai untuk mengecek kondisi ketinggian air.
"Sudah jauh lebih rendah [ketinggian air] dibandingkan dengan kondisi kemarin mencapai 900. Normal di musim hujan itu 600, jadi kemarin itu nambah 3 meter di pintu air Manggarai. Tiga meter itu luar biasa. Sekarang sudah 750, artinya volume air hulu mulai berkurang. Tadi saya ke Kampung Pulo juga sudah mulai surut. Jadi. secara bertahap kondosi Jakarta makin terkendali," ungkapnya.
Anies menjelaskan bahwa langkah terdekat yang akan dilakukan jajarannya yakni pembersihan fasilitas umum, jalan, dan gang-gang kampung. Pemprov DKI akan membantu penyediaan alat-alat kebersihan di wilayah sekitar posko-posko yang tergenang banjir.
Selain itu, Pemprov DKI akan menyiapkan pompa air untuk stand by, "Kita menyiapkan 478 pompa yang sekarang bekerja untuk menarik air. Itu pompa stasioner, Alhamdulillah sekarang berfungsi baik, harapannya air lebih cepat surut," tambahnya.