Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bisakah Banjir Jakarta Diatasi dengan Penambahan Toa Rp4 Miliar?

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan menambah alat peringatan dini banjir, yaitu Disaster Warning Sistyem (DWS). Rencananya alat tersebut akan dipasang di enam kelurahan dengan anggaran Rp4,03 miliar.
JIBI
JIBI - Bisnis.com 16 Januari 2020  |  13:27 WIB
Bisakah Banjir Jakarta Diatasi dengan Penambahan Toa Rp4 Miliar?
Kendaraan melintas di samping genangan banjir di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (17/12/2019). - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan menambah alat peringatan dini banjir, yaitu Disaster Warning Sistyem (DWS). Rencananya alat tersebut akan dipasang di enam kelurahan dengan anggaran Rp4,03 miliar.

"Rp 4,03 miliar untuk DWS sesuai dengan harga yang ada di e-budgeting Pemprov DKI," ujar Kepala Pusat Data dan Komunikasi BPBD DKI, Muhamad Insyaf saat dihubungi, Kamis (16/1/2020).

Insyaf mengatakan DWS tersebut berupa pengeras suara atau toa jarak jauh. Setiap DWS terdiri dari empat pengeras suara yang dipasang di satu tiang mengarah ke empat mata penjuru angin, dengan jarak dengar mencapai hingga 500 meter.

Insyaf menyebutDWS tersebut terkoneksi dengan sistem peringatan dini banjir. Menurut dia, saat tinggi muka air bendungan atau pintu air mencapai siaga II, DWS secara otomatis akan berbunyi sebagai peringatan banjir kepada warga.

"Ini (toa) berbunyi saat pintu air siaga II, bersamaan dengan peringatan dini yang dikirimkan SMS blast dan WhatsApp grup kelurahan-kelurahan," ujarnya.

Insyaf menambahkan untuk tahun ini DWS akan dibangun di enam kelurahan rawan banjir, yaitu di Bukit Duri, Kebon Baru, Kedaung Kali Angke, Cengkareng Barat, Rawa Terate dan Marunda.

Sedangkan hingga saat ini Pemerintah DKI Jakarta telah memiliki DWS di 14 titik rawan banjir, yaitu di Ulujami, Petogogan, Cipulir, Pengadegan, Cilandak Timur, Pejaten Timur, Rawa Buaya. Lalu di Kapuk, Kembangan Utara, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Cipinang Melayu, dan Kebon Pala.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Banjir Jakarta bpbd

Sumber : Tempo.Co

Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top