Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penampakan Monas Setelah Kontraktor Tebang 190 Pohon

Revitalisasi Monas menyedot perhatian warga DKI Jakarta, pasalnya ratusan pohon ditebang kontraktor PT. Bahana Prima Nusantara.
Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Senin (20/1/2020). Pemprov DKI Jakarta melakukan revitalisasi kawasan Monas dengan menebang kurang lebih 190 pohon untuk dibangun plaza yang akan dilengkapi dengan fasilitas publik yang ditargetkan selesai pada Februari 2020. /Antara
Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Senin (20/1/2020). Pemprov DKI Jakarta melakukan revitalisasi kawasan Monas dengan menebang kurang lebih 190 pohon untuk dibangun plaza yang akan dilengkapi dengan fasilitas publik yang ditargetkan selesai pada Februari 2020. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Revitalisasi Monas menyedot perhatian warga DKI Jakarta, pasalnya ratusan pohon ditebang kontraktor PT. Bahana Prima Nusantara.

Perhatian pun tertuju pasa kontraktor. Berdasarkan catatat Unit Pengolola Monas, 190 pohon ditebang dan direlokasi dari lokasi proyek yang berada di lapangan silang selatan Monas, tepatnya di belakang patung Ikada.

Kredibilitas PT Bahana Prima Nusantara kemudian juga dipertanyakan setelah salah satu anggota DPRD Fraksi PSI Justin Adrian menyebut kejanggalan alamat PT tersebut yang berada di jalan Nusa Indah No 33, Ciracas, Jakarta Timur.

Menurut Justin di alamat tersebut tidak ada tanda-tanda adanya sebuah kantor dan gedung perusahaan.

 "Adanya pabrik tahu," ujarnya, Rabu  (22/1/2020).

Kritikan pun datang dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Dia menyoroti sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengizinkan penebangan 190 pohon di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Penampakan Monas Setelah Kontraktor Tebang 190 Pohon

Suasana pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Senin (20/1/2020). Pemprov DKI Jakarta melakukan revitalisasi kawasan Monas dengan menebang kurang lebih 190 pohon untuk dibangun plaza yang akan dilengkapi dengan fasilitas publik yang ditargetkan selesai pada Februari 2020./Antara

Penebangan tersebut terkait dengan penyelenggaraan kegiatan balap mobil listrik (Formula E) yang akan digelar pada Juni 2020.

"Revitalisasi monas ini kaitannya dengan penyelenggaraan Formula E. Harusnya bukan untuk tebang-tebang pohon begitu, tetapi bagaimana pengaspalan, pengalihan sejumlah ruas jalan untuk trek yang akan menjadi perlintasan," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (21/1/2020).

Namun, Kepala Dinas Cipta Karya Pertanahan dan Tata Raung DKI, Heru Hermawanto menjawab tudingan kredibilitas tersebut.

"Kalau kontraktornya abal-abal coba saja dilihat pengerjaannya benar atau tidak," ujarnya kemarin, dikutip dari Tempo.co, Rabu (22/1/2020).

Heru menyebut kontraktor pemenang revitalisasi Monas yaitu PT. Bahana Prima Nusantara pernah mengerjakan sejumlah proyek seperti pembangunan di Masjid Agung Sumatera Barat. Dan hasilnya menurut dia bagus.

Berdasarkan laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) PT. Bahana Prima Nusantara tercatat pernah mengerjakan sejumlah proyek seperti pekerjaan lanjutan pembangunan fasilitas pelabuhan Laut Kolbano Kementerian Perhubungan pada 2017 senilai Rp5,2 miliar.

Selain itu, penataan Ruang Terbuka Pendukung Kebun Raya Balikpapan Tahun 2016, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp13 miliar.

Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta Blessmiyanda mengungkapkan alasan mereka memenangkan PT. Bahana Prima Nusantara sebagai kontraktor proyek revitalisasi Monas.

Penampakan Monas Setelah Kontraktor Tebang 190 Pohon

Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu (22/1/2020). Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta revitalisasi kawasan Monas dihentikan sementara waktu hingga Pemprov DKI Jakarta mendapatkan izin dari Kementerian Sekretariat Negara (berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta)./Antara

Menurut dia, Bahana menawarkan harga yang wajar dan memenuhi persyaratan perizinan.

PT. Bahana Prima Nusantara, kata Blessmiyanda, menawar harga Rp64 miliar dari harga perkiraan satuan (HPS) Rp71 miliar.

"Di samping itu penyedia harus memiliki kemampuan dasar untuk pengalaman sejenis dalam bangunan gedung dan likuiditas keuangan yang neracanya diaudit. PT. Bahana ini memenuhi semua," kata dia.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper