Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT KCI dan Pemprov DKI Bahas Pencegahan Virus Corona di KRL

Rapat digelar setelah beredar informasi risiko penyebaran COVID-19 atau virus corona melalui transportasi publik.
Penumpang kereta commuter line (KRL) menggunakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Penumpang kereta commuter line (KRL) menggunakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia ( PT KCI) menyatakan bakal mengikuti rapat penanggulangan virus corona bersama Pemerintah Provinsi DKI hari ini, Kamis (12/3/2020).

Rapat digelar setelah beredar informasi risiko penyebaran COVID-19 atau virus corona melalui transportasi publik.

Juru bicara PT KCI Anne Purba mengatakan rapat bakal membahas penanganan potensi penyebaran corona melalui KRL. Sejak kemarin beredar foto dokumentasi potensi penyebaran virus mematikan asal China itu melalui KRL.

"Rapat yang dihadiri KCI berbeda dengan rapat yang dokumentasi fotonya beredar tersebut," kata Anne melalui keterangan tertulisnya.

Anne mengatakan KRL telah melayani 336 juta penumpang pada tahun 2019. Sebagai operator transportasi publik, KCI bakal bekerja keras mengerahkan seluruh sumber daya agar commuterline tetap dapat mengantisipasi peredaran virus corona.

Jumlah pengguna lintas Bogor/Depok menuju Jakarta Kota/Angke/Jatinegara satu tahunnya menyentuh 199.443.439 pengguna. Sedangkan jumlah per harinya mencapai 546.420 pengguna atau 69 persen dari keseluruhan pengguna KRL.

"Di saat yang sama kami tetap memberikan layanan bagi pengguna dengan maksimal."

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa data terkait risiko penularan virus corona di KRLrute Bogor Depok Jakarta Kota berdasarkan sebaran orang pengawasan pemantaun penularan kasus corona.

"Kita kan memiliki data sebaran orang-orang dalam pemantauan, data pasien virus corona dalam pengawasan, dari situ kemudian dibentuk petanya," ujar Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Data tersebut beredar luas salah satunya terkait penjelasan resiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL II rute Bogor Depok Jakarta Kota.

Terkait hal itu Anies Baswedan mengatakan bahwa data tersebut data internal.

"Itu untuk kebutuhan internal supaya kita bisa melakukan langkah-langkah mitigasi corona," ujarnya.

Anies mengatakan dengan adanya pemetaan tersebut menjadi acuan DKI dalam menyusun mitigasi, seperti ada potensi di sektor transportasi Dinas Perhubungan langsung siap dengan jajaran dan operator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper