Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Covid-19, LRT Jakarta Perlambat Jarak Antarkereta 30 Menit

Jarak waktu tunggu antarrangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta kini mencapai 30 menit, yang berlaku mulai Selasa (31/3/2020).
Warga berada dalam kereta api ringan atau light rail transit (LRT) saat uji coba operasi terbatas di Stasiun Velodrome Rawamangun, Jakarta, Senin (10/9). PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan proses uji coba moda transportasi LRT Jakarta secara terbatas yang membentang dari Stasiun Velodrome Rawamangun hingga Stasiun Boulevard Utara Kelapa Gading sepanjang 5,8 km dan berlangsung hingga hingga 20 September 2018./Antara
Warga berada dalam kereta api ringan atau light rail transit (LRT) saat uji coba operasi terbatas di Stasiun Velodrome Rawamangun, Jakarta, Senin (10/9). PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan proses uji coba moda transportasi LRT Jakarta secara terbatas yang membentang dari Stasiun Velodrome Rawamangun hingga Stasiun Boulevard Utara Kelapa Gading sepanjang 5,8 km dan berlangsung hingga hingga 20 September 2018./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Jarak waktu tunggu antarrangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta kini mencapai 30 menit, yang berlaku mulai Selasa (31/3/2020).

General Manager Corporate Secretary PT LRT Jakarta Arnold Kindangen menjelaskan bahwa kebijakan ini mengacu pada perpanjangan status tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 akibat virus SARS-CoV-2 sampai dengan 19 April 2020 yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"PT LRT Jakarta melakukan perubahan kebijakan pada layanan operasi dengan mengubah headway dari 10 menit menjadi 30 menit. Waktu operasional tetap dari pukul 06:00 sampai pukul 20:00 WIB dan pembatasan penumpang maksimal 30 orang untuk tetap menjaga Physical Distancing," jelas Arnold.

Dia menjelaskan langkah preventif lain dari PT LRT Jakarta untuk meminimalkan interaksi fisik antara petugas dengan penumpang, yakni layanan LRT Jakarta per tanggal 24 Maret 2020 hanya menerima transaksi melalui kartu uang elektronik (KUE).

Selain itu, kebijakan ini berdasar atas pertimbangan kondisi trend jumlah penumpang dalam 1 minggu terakhir yang penurunannya lebih dari 85 persen.

"Perubahan trend ridership menurun secara signifikan semenjak himbauan social distancing diberlakukan. Penurunan jumlah penumpang terjadi selama tujuh hari terakhir dari rata-rata sebelumnya di kisaran 4.000-an penumpang kemudian di tanggal 21 Maret menurun menjadi 679," jelasnya.

Setelah itu, 24 Maret 2020 penurunan kembali terjadi hanya menyisakan 556 orang dan puncaknya sampai pada 29 Maret 2020 dengan jumlah penumpang hanya 144 orang.

"PT LRT Jakarta sangat mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meminimalisasi penyebaran Covid-19 yang masif Kami tetap mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah, bekerja dari rumah, dan hanya keluar untuk kegiatan yang mendesak," ungkapnya.

Arnold pun mengimbau warga DKI Jakarta senantiasa menjaga kebersihan diri dan kesehatan, karena kesehatan adalah kebahagiaan keluarga.

Demi mendukung hal ini, PT LRT Jakarta pun akan tetap menjaga protap pencegahan dengan menjaga ketersediaan hand sanitizer dan masker bagi yang membutuhkan serta fasilitas cuci tangan dengan sabun di pintu masuk stasiun yang bekerja sama dengan PAM Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper