Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani mengungkap jumlah kasus virus corona penyebab Covid-19 positif baru DKI Jakarta per 21 Juni 2020 sebanyak 127 kasus.
Tren penambahan kasus baru ini tercatat turun daripada tiga hari sebelumnya di mana DKI Jakarta mencatatkan sejumlah 176 kasus pada 18 Juni 2020, 140 kasus pada 19 Juni 2020, dan 178 kasus pada 20 Juni 2020.
"Dari total jumlah positif yang masih dirawat, 1.287 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara 2.874 orang melakukan self isolation di rumah," ujar wanita yang akrab disapa dr Lies ini, Minggu (21/6/2020).
Jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 9.830 kasus. Dari jumlah tersebut, 5.054 orang dinyatakan telah sembuh, bertambah 233 orang dari hari sebrlumnya. Sedangkan 615 orang meninggal dunia, bertambah 12 orang dari sebelumnya.
Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 24.250 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 16.629 orang.
Tes Covid-19
Baca Juga
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen terus meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, maupun tes cepat atau rapid test.
Untuk tes PCR, Pemprov DKI Jakarta telah membangun Laboratorium Satelit COVID-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.
Secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 20 Juni 2020, sebanyak 247.196 sampel. Pada 20 Juni 2020, dilakukan tes PCR pada 3.456 orang, 2.791 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 127 positif dan 2.664 negatif.
Secara kumulatif, Testing Rate untuk pemeriksaan PCR di Jakarta adalah 10.587 test per 1 juta penduduk. Dalam periode 1 minggu terakhir yaitu 1.863 tes per 1 juta penduduk, lebih dari target WHO 1.000 tes per 1 juta penduduk.
Total sebanyak 196.040 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 7.080 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 188.950 orang dinyatakan non-reaktif.
"Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah," tambahnya.
Peta Persebaran
Kelurahan yang terinfeksi Covid-19 masih di angka 262 dari total 267 kelurahan di DKI Jakarta.
Jumlah kasus menunggu hasil yang sebelumnya sempat naik drastis, kini turun dari angka 18.374 ke angka 18.203 calon kasus. Sementara yang positif tapi belum diketahui lokasinya naik dari 1.050 kasus ke angka 1.191 kasus.
Untuk persebarannya, Sunter Agung masih menjadi pemuncak (168 orang) ditempel Pademangan Barat (166 orang). Disusul Petamburan (136 orang), dan Penjaringan (116 orang).
Kenari yang tadinya hanya di angka 70 kasus, kini telah masuk ajaran '100 plus' dengan 112 kasus. Sekadar informasi, Kenari merupakan salah satu kelurahan teratas dari 32 kelurahan yang tadinya hijau, tapi ikut mendapatkan pengawasan ketat sama seperti kelurahan zona merah di masa PSBBT.
Kemudian, Kebon Kacang tetap 95 orang, Sunter Jaya (92 orang), Kebon Melati (77 orang) disusul Tomang dan Kampung Tengah sama-sama 75 orang, Pondok Bambu 74 orang, dan Palmerah 71 orang.
Cempaka Putih Timur, Kota Bambu Utara, dan Pegangsaan sama-sama naik ke angka 66 orang, kemudian disusul Kebon Jeruk 64 orang, Kramat bersama Jembatan Besi yang masih sama-sama 63 orang, disusul Maphar 62 orang, serta Pondok Kelapa tetap 61 orang
Jajaran '50 plus' lain, yaitu Lagoa (56 orang), Paseban (55 orang), Kelapa Gading Barat (54 orang), Klender (53 orang), terakhir Duren Sawit (51 orang).