Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta berharap besar ulang tahun ke-493 Jakarta nenjadi momentum percepatan pemulihan ekonomi.
Ketua Umum HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkap bahwa ulang tahun Jakarta kali ini berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu diwarnai berbagai kegiatan yang meriah, baik yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta maupun warga Jakarta.
Namun, akibat Covid-19, tahun ini perayaan HUT nyaris tanpa keramaian dan kemeriahan karena harus menerapkan protokol kesehatan era Pembatasan Sosial Berskala Besar masa transisi (PSBBT).
Oleh sebab itu, keadaan ini harus menjadi bahan renungan agar beragam kegiatan pengganti bisa memulihkan aktivitas ekonomi lagi di kemudian hari. Pengusaha sudah sangat lelah karena sudah tiga bulan lebih aktivitas perekonomian ditutup yang menyebabkan cashflow pengusaha terpuruk.
Namun demikian, pelaku usaha tetap mendukung penuh kebijakan melaksanakan HUT dengan sangat sederhana tanpa keramaian untuk menghindari terjadinya penyebaran virus corona.
"Kita ingin PSBB Transisi ini sukses sehingga kurva penyebaran semakin menurun, sehingga kita tidak dihantui dengan penyebaran gelombang kedua yang lagi-lagi akan menghentikan aktivitas bisnis. Pelaku usaha berharap ulang tahun ke-493 tahun Kota Jakarta tahun ini dapat dijadikan momentum untuk bangkit dari berbagai keterpurukan akibat pandemi, khususnya memulihkan perekonomian," ujarnya.
Pekerja dan UMKM
Menurut Sarman, fokus pemulihan perekonomian Jakarta harus bertumpu pada memfasilitasi pekerja yang dirumahkan untuk dapat bekerja kembali, serta yang sudah di-PHK, terbuka mendapat pekerjaan baru.
"Mengingat yang selama Covid-19 ini hampir 500 ribu pekerja yang terkena PHK maupun dirumahkan. Untuk itu pelaku usaha berharap agar Pemprov DKI Jakarta dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dan bergairah dengan regulasi dan kebijakan yang mampu mendorong produktivitas pengusaha," tambahnya.
Beberapa kebijakan yang HIPPI sarankan, yakni mempercepat pemberian relaksasi pajak seperti PBB, konpensasi pajak hotel, restoran dan pajak hiburan pajak, termasuk penghapusan beragam denda.
"Jakarta baru mulai berputar dengan pembatasan protokol kesehatan, artinya bahwa cashflow pengusaha masih belum normal. Dengan pemberian dispensansi oleh kebijakan yang pro-bisnis, serta stimulus dan relaksasi dari pemprov DKI Jakarta, diharapkan ekonomi Jakarta akan pulih secara perlahan sehingga pertumbuhan ekonomi Jakarta tidak turun drastis dari triwulan I 2020 sebesar 5,06 persen," jelasnya.
HIPPI DKI Jakarta juga berharap agar Pemprov DKI Jakarta memiliki program khusus untuk membantu sektor UMKM yang selama ini memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Jakarta. Pasalnya, dari 1,24 juta usaha di Jakarta 90 persen adalah sektor UMKM.
"Saat ini mereka butuh bantuan modal kerja karena modal yang dimiliki sudah habis terpakai untuk membiayai kebutuhan rumah tangga selama tiga bulan usahanya tutup. Hal ini perlu dikoordinasikan dengan pemerintah, supaya ada jalan mendapat sumber modal kerja yang sudah dinantikan para pengusaha UMKM," tutupnya.
Terakhir, HIPPI memberikan apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria yang sudah bekerja keras mengatasi penyebaran virus corona.
HIPPI DKI Jakarta berharap dalam HUT Jakarta ini,ckolaborasi yang harmonis antara Pemprov DKI Jakarta, masyarakat, serta dunia usaha bisa diteruskan, demi membangun kembali ekonomi Jakarta yang kuat, tangguh, dan bebas total dari pandemi Covid-19.
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
