Kasus Mingguan
Kasus baru Covid-19 memuncak saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi dengan 239 kasus Covid-19 pada 9 Juni 2020.
Disusul 223 kasus pada 16 April 2020 atau di era PSBB pertama yang dimulai 10 April 2020, kemudian justru ada pada bsru-baru ini tepatnya 27 Juni 2020 dengan 213 kasus.
Namun, apabila dijumlahkan sebagai laporan mingguan, era Minggu ke-7 (12-18 April 2020) masih belum terkalahkan, karena setiap harinya hampir rata berada di angka yang selalu tinggi.
Berbeda dengan rekor pada era PSBB transisi, angka kasus tinggi karena active case finding atau upaya 'jemput bola' jajaran puskesmas kecamatan sesuai Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan No. 94/SE/2020 tanggal 4 Juni 2020.
Jajaran diminta mengambil sampel di tempat potensial Covid-19 di luar contact tracing dan follow up pengobatan. Misalnya pasar, tempat-tempat umum, dan RW Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) atau RW Rawan.
Berikut data pertambahan kasus Virus Corona mulai Minggu ke-1 (1-7 Maret 2020) sampai Minggu 16 (14-20 Juni 2020):
Minggu 1: 7 kasus
Minggu 2: 72 kasus
Minggu 3: 189 kasus
Minggu 4: 335 kasus
Minggu 5: 468 kasus
Minggu 6: 832 kasus
Minggu 7: 999 kasus
Minggu 8: 779 kasus
Minggu 9: 674 kasus
Minggu 10: 603 kasus
Minggu 11: 837 kasus
Minggu 12: 648 kasus
Minggu 13: 708 kasus
Minggu 14: 635 kasus
Minggu 15: 962 kasus
Minggu 16: 955 kasus
Menilik dua minggu terakhir, angka kasus hampir menyamai Minggu ke-7, Pemprov DKI Jakarta menyadari masih ada pekerjaan rumah (PR): dari mana saja Virus Corona masih menyebar?
Ternyata, sejumlah kelurahan masih memiliki incident rate tinggi, seperti Kenari, Senen, dan Pegangsaan, serta dua area utama yang sering jadi tempat penularan, yakni pasar dan KRL.
Tempat-tempat lain relatif terkendali seperti perkantoran, pertokoan, kendaraan umum MRT relatif terkendali. Pasar dan KRL masih jadi PR untuk dituntaskan.