Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Gembira Kasus Corona di Jakarta Naik

Bahkan, Anies menyebut sangat mudah jika hanya untuk menurunkan angka kasus positif dengan mengurangi jumlah tes, sehingga pertambahannya akan terlihat rendah.
Situasi pendaftaran untuk tes usap massal para pedagang ikan hias di lokasi binaan UMKM JP 23 Kecamatan Sawah Besar, Rabu (22/7/2020)./Antara
Situasi pendaftaran untuk tes usap massal para pedagang ikan hias di lokasi binaan UMKM JP 23 Kecamatan Sawah Besar, Rabu (22/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku senang angka kasus Virus Corona di Jakarta naik karena sesuai dengan tujuan dari Pemprov DKI Jakarta  untuk menemukan kasus positif.

Bahkan, Anies menyebut sangat mudah jika hanya untuk menurunkan angka kasus positif dengan mengurangi jumlah tes, sehingga pertambahannya akan terlihat rendah.

"Tapi bukan itu tujuan kami. Tujuan kami justru menemukan yang positif, mengisolasi yang positif. Karena itu kami meningkatkan testing," ucap Anies di Jakarta, Minggu (26/7/2020).

Ketika meningkatkan testing, kata Anies, maka warga yang sudah terpapar  otomatis akan menambah jumlah angka positif. Karenanya, Anies mengharapkan masyarakat jangan memandang  sebagai masalah besar dengan  terus bertambah kasusnya.

"Kalau kita menemukan, berarti kita mengurangi masalah. Bayangkan kalau tidak menemukan, dia ke keluarganya, dia ke tempat kerjanya, dia tidak diisolasi, dia menularkan terus," kata Anies.

Dia menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan terus menambah tes pengujian paparan Covid-19, menyusul masih adanya wabah tersebut, meski jumlah penambahan kasus pasti akan terus meningkat. Saat ini, Pemprov DKI melakukan pengetesan sebanyak 3.000 hingga 5.000 per hari.

"Yang harus kita lihat persentase positifnya (positivity rate). Berapa yang dites, berapa yang positif," ucapnya.

Persentase positif itu, ujar Anies, akan disebut aman bila di bawah 5 persen, sementara di Jakarta saat ini angkanya 5,2 persen (berbahaya bila di atas 10 persen). Dengan demikian Anies menegaskan, pihaknya tidak akan mengurangi jumlah tes untuk memberikan kesan aman.

"Kami justru mau menambah testing supaya bisa menemukan yang positif yang sedang berada di luar, yang semula tidak tahu. Karena 66 persen dari yang ditemukan positif itu adalah tanpa gejala. Nah kalau orang tanpa gejala (OTG) tidak diketahui berbahaya. Kami akan terus mencari mereka yang positif tanpa gejala supaya mereka diisolasi, supaya masyarakat kita bisa selamat," tutur Anies.

Secara kumulatif, pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) sampai dengan 25 Juli 2020 sebanyak 517.465 sampel. Pada 25 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 4.925 orang, 4.286 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 378 positif dan 3.908 negatif.

Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 295.072 orang telah menjalani, dengan persentase reaktif Covid-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 10.438 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 284.634 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper