Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti berdalih meningkatnya positivity rate atau rasio positif Covid-19 yang mencapai 7,4 persen sepekan terakhir di wilayah DKI Jakarta disebabkan karena rendahnya kemampuan testing yang dilakukan daerah penyangga.
“Minggu ini kita mencapai 7,4 persen, artinya ini menjadi warning untuk kita semua karena positivity rate di DKI meningkat. Bagaimana kita menyinergikan DKI bersama dengan Bodetabek, karena tidak mungkin DKI bergerak sendiri,” kata Widyastuti dalam webinar pada Kamis (6/8/2020).
Dia beralasan setidaknya dua hingga empat juta penduduk di sekitar wilayah DKI Jakarta hilir mudik di dalam kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19.
Menurut dia, pada saat perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I mobilitas orang sudah kembali tinggi.
“Tetapi kalau kita melihat proporsi data [tes] gapnya sangat jauh. Artinya dengan upaya testing kita yang sudah luar biasa tanpa dibarengi dukungan tetangga, kita akan kesulitan karena tidak akan selesai-selesai, pada saat mobilitas penduduk masih sangat luar biasa,” kata dia.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaporkan terjadi penambahan 357 kasus terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19) pada Rabu (5/8/2020).
Baca Juga
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini menuturkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini sebanyak 7.611 kasus yang tengah dirawat di rumah sakit atau melakukan isolasi mandiri.
“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,4 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,2 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen,” kata Weningtyas melalui keterangan resmi pada Rabu (5/8/2020).