Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta hari ini melakukan tes PCR terhadap 5.994 orang. Pemeriksaan untuk mendiagnosa kasus baru Covid-19 tersebut telah melampaui standar yang ditetapkan WHO.
Standar jumlah tes PCR menurut WHO adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Dengan standar WHO tersebut, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu atau 1.521 orang per hari.
Pemprov DKI Jakarta terus melakukan tes PCR secara masif untuk menemukan kasus baru secara cepat. Dengan begitu bisa dilakukan tindakan isolasi atau perawatan secara tepat sehingga potensi penularan Covid-19 jadi lebih kecil.
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan tes PCR terhadap 6.914 spesimen.
"Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 5.994 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini. Sabtu (8/8/2020).
Uji spesimen, ujar Weningtyas dalam keterangan tertulisnya, menghasilkan 721 kasus positif dan 5.273 kasus negatif.
Baca Juga
"Dari 721 kasus positif, 128 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan," paparnya.
Sementara itu, untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 42.665. Adapun, jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 47.106.
WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah empat kali lipat dari standar WHO," imbuhnya.
Dijelaskan Weningtyas bahwa kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah.
"Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya," tambahnya.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 54 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.