Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat bakal mengajukan anggaran untuk pemasangan layanan jaringan internet atau wifi gratis di sejumlah titik yang ada di wilayah Jakarta Barat melalui skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan.
“Nanti kita sampaikan ke provinsi, kan anggrannya di provinsi. Ini ide baik, semoga diteruskan. Ada biayanya dan nanti kita terapkan,” kata Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi kepada awak media pada Senin (10/8/2020).
Dia menuturkan bahwa langkah itu diambil untuk mempermudah siswa yang berada di wilyah Jakarta Barat dalam mengakses pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi Covid-19.
“Ya nanti kita ajukan, kalau pun masih sempat APBD perubahan. Tapi ke depan model seperti ini terus kita kembangkan, tapi formalnya belajar pagi di sekolah, malamnya bisa dibimbing oleh guru lewat internet, apalagi gratis,” ujarnya.
Dia mengatakan Pemkot Jakbar sendiri telah memasang layanan wifi gratis di sejumlah titik yang berada di sekitaran taman, sekolah-sekolah. Tetapi, menurut dia, saat ini mesti ditutup lantaran pandemi Covid-19.
“Memang belum semua titik jengkal tanah di Jakarta Barat terpasang itu. Partisipasi aktif tokoh masyarakat sangat kita harapkan, khususnya untuk belajar jarak jauh untuk anak-anak kita,” ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyediakan layanan internet gratis bagi masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh padat penduduk.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional atau PAN Lukmanul Hakim beralasan imbas pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) di alihkan kepada pembelajaran daring. Sayangnya, tidak semua orang tua mampu menyediakan paket internet bagi anaknya untuk belajar lewat daring.
"Ini menjadi persoalan baru, karena sekarang masyarakat itu susah ekonominya. Tetapi, ada tuntutan daring sekolah anaknya dan harus beli paket setiap hari,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (3/8/2020).
Menurutnya, kenyataan itu sangat miris lantaran masih banyak permukiman kumuh yang ada di wilayah DKI Jakarta. Terutama, dia menegaskan, warga yang tinggal di dalam kesulitan akses internet untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.