Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Banten mengaku siap menampung limpahan pasien Covid-19 dari DKI Jakarta apabila rumah sakit di Ibu Kota sudah penuh.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan antardaerah Jabodetabek sudah saling merawat pasien dari luar wilayah selama pandemi, sehingga hal tersebut bukan menjadi hal yang baru.
"Selama berlangsungnya pandemi warga Jabodetabek ada yang dirawat di masing-masing daerah tersebut. Contoh ada warga DKI, Bekasi, Depok dan Bogor yang dirawat di RS di wilayah Provinsi Banten. Begitu juga sebaliknya, ada warga Banten yang dirawat di Jakarta, Bekasi, Depok dan Bogor," ujar Ati, Jumat (11/9/2020).
Dia menambahkan Banten selaku daerah penyangga, memastikan siap untuk menerima limpahan pasien dari DKI Jakarta. Terlebih, saat ini ruang perawatan pasien Covid-19 di wilayahnya masih tersedia.
Saat ini, lanjutnya, ada sebanyak 114 rumah sakit di wilayah Banten yang menangani pasien corona. Kendati kasus di Banten juga mengalami peningkatan, tetapi hingga saat ini ruang rawat pasien Covid tersebut masih cukup.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Banten total ada sebanyak 3.261 kasus di Banten, sebanyak 722 diantaranya masih dirawat, sebanyak 2.391 sembuh dan sebanyak 148 meninggal dunia. Hingga saat ini rumah sakit di Banten masih mampu menampung pasien Covid-19.
Baca Juga
Ati menjelaskan jika terjadi kapasitas berlebih di rumah sakit yang menampung pasien Covid-19, pihaknya akan menjadikan kembali Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten menjadi RS Rujukan Covid-19.
Kini RSUD Banten melayani pasien corona bersamaan dengan pelayanan kesehatan umum. Dari 250 ranjang, 100 diantaranya diperuntukkan bagi pasien yang terpapar virus corona.
"150 untuk pasien non-covid, 100 untuk pasien covid. Jika bed nya sudah digunakan 90 kami akan siap kembali membuka seluruh bed untuk Covid-19," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tempat tidur isolasi dan ruang perawatan intensif (ICU) untuk merawat pasien Covid-19 telah memasuki fase kritis. Pemerintah DKI memperkirakan tempat isolasi yang disiapkan tidak akan mampu menampung pasien Covid-19 per 17 September 2020. Saat ini Pemerintah DKI mempunyai 4.053 tempat tidur isolasi untuk pasien yang terpapar virus corona.