Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agustus 2020, Nilai Ekspor DKI Naik 4,09 Persen

BPS mencatat nilai ekspor DKI Jakarta pada Agustus 2020 sebesar US$852,94 juta atau naik 4,09 persen.
Foto udara kawasan New Priok Container Terminal, Jakarta. Bisnis
Foto udara kawasan New Priok Container Terminal, Jakarta. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai Ekspor DKI Jakarta pada Agustus 2020 tercatat sebesar US$852,94 juta atau naik sekitar 4,09 persen jika dibandingkan dengan Juli 2020 yang sebanyak US$819,44 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan secara tahunan atau yoy pencapaian itu mengalami penurunan sebesar 15,69 persen. Alasannya, pada Agustus 2019, nilai ekspor DKI Jakarta tercatat menyentuh di angka US$1.011,73 juta.

“Yang diekspor melalui pelabuhan DKI [Tanjung Priok] per Agustus adalah Migas sebesar US$1,94 juta, kemudian industri pengelolaan sebesar US$ 812,93 juta, pertanian sebesar US$37,87 dan pertambangan sebesar US$0,20 juta,” kata Buyung saat memaparkan rilis Data Inflasi DKI Jakarta melalui keterangan resmi virtual pada Kamis (1/10/2020).

Berikutya, Buyung menjelaskan, terdapat lima komoditi unggulan ekspor DKI Jakarta. Pertama, Kendaraan dan Bagiannya tercatat mengalami kenaikan sebesar 13,47 persen menjadi US$224,34.

Kedua, perhiasan atau permata yang minus 23,67 persen menjadi US$127,23 juta; ketiga, ikan dan Udang naik sebesar 20,42 persen menjadi US$87,03 juta.

Keempat, mesin-mesin atau pesawat mekanik naik sebesar 4,84 persen menjadi US$50,43 juta; kelima Mesin atau Peralatan Listrik naik sebesar 39,35 persen menjadi US$42,89 juta.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada 2020 bakal minus 0,5 persen sebagai buntut dari krisis pandemi Covid-19.

“Proyeksi kami secara konservatif kemarin pada 2020 masih positif, ini kami baru dapat informasi dari BPS pertumbuhannya minus 8,2 persen di mana di kuartal I dan kuartal II masih positif lima persen tetapi secara keseluruhan pada 2020 dengan tim Indef melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini menjadi minus 0,5 persen,” kata kepala Bappeda DKI Nasruddin Djoko Surjono dalam unggahan video Youtube Pemprov DKI Jakarta.

Keterangan itu disampaikan dalam rapat pimpinan gubernur ihwal perkembangan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD DKI 2017-2022 pada 7 Agustus 2020 lalu. Video baru diunggah pada Jumat (14/8/2020).

Ihwal proyeksi itu, Djoko beralasan, angka konservatif tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang juga diperkirakan berada pada kisaran itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper