Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta secara tahunan (year-on-year) terkontraksi atau minus 3,82 persen pada triwulan III/2020.
Kendati demikian, Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan pencatatan itu secara kuartalan (quartal-to-quartal/q-t-q) menunjukkan tren peningkatan perekonomian yang signifikan.
Pada kuartal II/2020, ekonomi DKI terkontraksi sebesar 8,23 persen (q-t-q), sedangkan pada kuartal ini meningkat 8,38 persen (q-t-q).
“Kalau kita lihat dari sisi q-to-q kita bandingkan dengan triwulan dua perekonomian DKI Jakarta ini justru naik 8,38 persen. Suatu pertumbuhan ekonomi yang cukup besar bila dilihat dari sisi perkembangan,” kata Buyung melalui keterangan virtual, Kamis (5/11/2020).
Di sisi lain, Buyung menambahkan, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta masih terkontraksi minus 2,38 persen selama Januari hingga September 2020 (year-to-date). Penghitungan itu dihasilkan dari perbandingan dengan tren pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada Januari hingga September 2019.
“Secara kumulatif sampai dengan triwulan ketiga dari Januari sampai September 2020 perekonomian DKI Jakarta itu masih terkontraksi minus 2,38 persen. Ini data pertumbuhan ekonomi kumulatif Januari sampai September 2020 terhadap tahun sebelumnya,” kata dia.
Baca Juga
BPS mencatat produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III/2020 minus hingga 3,49 persen secara tahunan.
Secara kuartalan, ekonomi tumbuh positif 5,05 persen (q-t-q) dan secara kumulatif terkontraksi 2,03 persen. Kontraksi ini lebih dalam dari perkiraan pemerintah di kisaran minus 3 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB triwulan II atas dasar harga berlaku Rp 3.894 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.720,6 triliun.
"Yang pertama secara kuartalan, PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif dan cukup tinggi. Artinya terjadi perbaikan ekonomi yang siginifkan untuk melangkah ke triwulan IV," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020).