Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Jakarta Minus 3,82 Persen, Meski Lebih Baik dari Kuartal Sebelumnya

Pada kuartal II/2020, ekonomi DKI Jakarta terkontraksi sebesar 8,23 persen (q-t-q), sedangkan pada kuartal ini meningkat 8,38 persen (q-t-q). 
Foto aerial kendaraan melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Pemprov DKI Jakarta memutuskan akan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan akan kembali memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi yang mulai diberlakukan pada 12 - 25 Oktober 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Foto aerial kendaraan melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (11/10/2020). Pemprov DKI Jakarta memutuskan akan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan akan kembali memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi yang mulai diberlakukan pada 12 - 25 Oktober 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta secara tahunan (year-on-year) terkontraksi atau minus 3,82 persen pada triwulan III/2020.

Kendati demikian, Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan pencatatan itu secara kuartalan (quartal-to-quartal/q-t-q) menunjukkan tren peningkatan perekonomian yang signifikan.

Pada kuartal II/2020, ekonomi DKI terkontraksi sebesar 8,23 persen (q-t-q), sedangkan pada kuartal ini meningkat 8,38 persen (q-t-q). 

“Kalau kita lihat dari sisi q-to-q kita bandingkan dengan triwulan dua perekonomian DKI Jakarta ini justru naik 8,38 persen. Suatu pertumbuhan ekonomi yang cukup besar bila dilihat dari sisi perkembangan,” kata Buyung melalui keterangan virtual, Kamis (5/11/2020).

Di sisi lain, Buyung menambahkan, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta masih terkontraksi minus 2,38 persen selama Januari hingga September 2020 (year-to-date). Penghitungan itu dihasilkan dari perbandingan dengan tren pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada Januari hingga September 2019.

“Secara kumulatif sampai dengan triwulan ketiga dari Januari sampai September 2020 perekonomian DKI Jakarta itu masih terkontraksi minus 2,38 persen. Ini data pertumbuhan ekonomi kumulatif Januari sampai September 2020 terhadap tahun sebelumnya,” kata dia.

BPS mencatat produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III/2020 minus hingga 3,49 persen secara tahunan.

Secara kuartalan, ekonomi tumbuh positif 5,05 persen (q-t-q) dan secara kumulatif terkontraksi 2,03 persen. Kontraksi ini lebih dalam dari perkiraan pemerintah di kisaran minus 3 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB triwulan II atas dasar harga berlaku Rp 3.894 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.720,6 triliun.

"Yang pertama secara kuartalan, PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif dan cukup tinggi. Artinya terjadi perbaikan ekonomi yang siginifkan untuk melangkah ke triwulan IV," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper