Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat terjadi penambahan angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta sebanyak 251 ribu orang pada bulan Agustus 2020.
Total, berdasarkan data yang dihimpun BPS DKI Jakarta, jumlah penggaguran di Ibu Kota mencapai 572.780 orang.
Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan dari jumlah itu, sekitar 175.890 orang memilih menganggur lantaran takut tertular Covid-19.
“Orang-orang yang menggangur, tidak mencari penghasilan memutuskan untuk menjadi penggaguran karena takut Covid-19 itu ada 175.890 orang. Bisa jadi, dia tadinya adalah seorang pedagang keliling tetapi adanya physical distancing takut tertular Covid-19 memutuskan untuk berhenti bekerja,” kata Buyung melalui keterangan virtual pada Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, ada sekitar 396.890 orang menggagur dengan berbagai faktor.
“Yang bekerja pada Agustus itu ada 4,65 juta orang atau turun 177 ribu dengan jumlah penggaguran sebesar 572 ribu atau bertambah 251 ribu orang,” kata dia.
Baca Juga
Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, jumlah penduduk usia kerja pada Agustus 2020 sebanyak 8.199.694 orang. Sementara, jumlah angkatan kerja di wilayah DKI Jakarta tercatat sebesar 4.659.251 orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus melonjak 7,07 persen dari 5,23 persen pada Agustus 2019 akibat pandemi Covid-19.
Peningkatan TPT periode Agustus 2020 setara dengan penambahan jumlah pengangguran sebanyak 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang.
“Kita bisa lihat dampak pengangguran dari lokasi, bahwa peningkatan pengangguran di kota jauh lebih tinggi dibandingkan desa. Pandemi ini dampaknya jauh tajam untuk di kota,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto, Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, tingkat pengangguran di setiap provinsi menunjukkan kondisi yang beragam dengan kenaikan tertinggi berada di Bali hingga 5,63 persen dari 1,57 persen pada Agustus 2019.
“Kita menyadari bahwa pandemi Covid-19 menghantam pariwisata dan di Bali sektor pariwisata memiliki peran yang sangat besar,” jelasnya.
Tak hanya Bali, kenaikan TPT cukup signifikan juga berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kepuluan Riau.