Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Mohammad Taufik menuturkan aksi walk out seluruh fraksi saat perwakilan fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan pandangan sebagai bentuk koreksi terhadap sikap partai tersebut ketika berada di DPRD DKI Jakarta.
“Macam-macam, kita enggak mau bahwa ketika di dalam dia sepakat, tiba-tiba besoknya bunyinya lain. UU kan bilang fraksi kepanjangan partai, jadi suara fraksi itu suara partai,” kata Taufik di DPRD DKI pada Selasa (15/12/2020).
Dia berharap fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta mau belajar dari insiden walk out seluruh fraksi tersebut. Pasalnya, fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta dinilai tidak konsisten dalam pembahasan sejumlah isu strategis.
Teranyar soal kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta dalam anggaran Rencana Kerja Tahunan (RKT) Anggota DPRD DKI Jakarta Tahun 2021 sebesar Rp8,3 miliar per anggota dewan.
“Jadi PSI itu anggota DPRD tidak punya kewenangan apa-apa, duduk di DPRD. Karena apa yang dia suarakan belum tentu disetujui partainya. Ketika tidak disetujui partainya menjadi bertolak belakang,” ujarnya.
Sementara itu, mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut berkomentar terhadap aksi walk out tersebut.
Dia menilai negatif langkah seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang memilih walk out saat perwakilan fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan pandangan terkait Raperda Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ) pada Senin (15/12/2020).
“Sebuah aksi yang menjijikkan dan memalukan. Rakyat mana yang mereka wakili walk out seperti ini? Demokrasi apa yang mereka lakoni hingga tak menghargai perbedaan?” kata Ferdinand melalui akun twitter pribadinya pada Selasa (15/12/2020).
Menurut Ferdinand, langkah itu semestinya tidak dilakukan oleh anggota DPRD DKI yang mewakili masyarakat Ibu Kota di parlemen.
“Mestinya perlakuan rendah seperti ini tidak terjadi dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang dipanggil dengan kata yang mulia,” ujarnya.
Sebuah aksi menjijikkan dan memalukan. Rakyat mana yg mrk wakili walk out sprt ini? Demokrasi apa yg mrk lakoni hingga tak menghargai perbedaan?
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 14, 2020
Mestinya perlakuan rendah sprt ini tak terjadi dan tdk dilakukan olh org2 yg dipanggil dgn kata yg mulia.
https://t.co/8tCAc4nUfv
Sebelumnya, seluruh anggota DPRD dari delapan fraksi keluar ruangan rapat saat saat Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad membacakan pandangan fraksinya terhadap rancangan Perda nomor 14 tahun 2014 tentang RDTR dan Rencana Zonasi.
Imbasnya, penyampaian pandangan dari fraksi PSI sepi tanggapan dari delapan fraksi tersebut. Pasalnya, bangku seluruh anggota DPRD DKI kompak kosong.