Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI dan Pengusaha Bahas Pelaksanaan Vaksinasi Mandiri

Proses vaksinasi sendiri diharapkan dapat dimulai pada April menyusul kedatangan vaksin mandiri pertama yang diperkirakan tiba pada Maret tahun ini.
Vaksin Covid-19 Sinovac beserta jarum suntik terpajang di kawasan Masjid Istiqlal saat vaksinasi di Jakarta, Selasa (23/2/2021)./Antararn
Vaksin Covid-19 Sinovac beserta jarum suntik terpajang di kawasan Masjid Istiqlal saat vaksinasi di Jakarta, Selasa (23/2/2021)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berkoordinasi dengan sejumlah perhimpunan atau asosiasi pengusaha terkait pelaksanaan vaksinasi mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta di Ibu Kota.

Kabar itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebagai tindaklanjut dari Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Beleid itu mengatur program vaksinasi Covid-19 mandiri alias Vaksinasi Gotong Royong yang ditujukkan kepada karyawan atau karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam satu keluarga yang pendanaanya ditanggung atau dibebankan pada badan hukum atau usaha terkait.

“Terkait program sudah ada, Gotong Royong, tunggu saja. Tadi rapat dengan PHRI, pengusaha lainnya, sedang mempersiapkan Vaksin Gotong Royong,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (1/3/2021) malam.

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali membuka pendaftaran keikutsertaan perusahaan swasta dalam program Vaksinasi Gotong Royong yang akhirnya mendapat lampu hijau dari pemerintah.

Proses vaksinasi sendiri diharapkan dapat dimulai pada April menyusul kedatangan vaksin mandiri pertama yang diperkirakan tiba pada Maret tahun ini.

“Berdasarkan komunikasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan, ada permintaan untuk kembali membuka pendaftaran memang demand untuk ikut serta tinggi,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani kepada Bisnis, Jumat (26/2/2021).

Dalam gelombang pertama pendaftaran program vaksin gotong royong yang diakomodasi Kadin, setidaknya terdapat 6.644 perusahaan yang telah menyatakan keikutsertaan.

Rosan menjelaskan kebutuhan vaksin untuk vaksinasi gotong royong tahun ini mencapai 20,2 juta dosis dan menjangkau 10 juta orang.

Angka ini berpeluang bertambah seiring rencana pembukaan kembali keikutsertaan perusahaan. 

“Dilihat dari ketersediaannya sudah disampaikan tahun ini kurang lebih kebutuhan 20,2 juta dosis vaksin mandiri yang akan tiba secara bertahap mulai Maret ini,” lanjutnya.

Rosan menjelaskan, vaksin yang akan tiba pada Maret merupakan produksi China National Pharmaceutical Group alias Sinopharm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper