Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setahun Covid-19 di RI, Anies: Sejak Awal DKI Tak Tutupi Data

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan data kematian pun ditampilkan secara terperinci, termasuk info penyebab meninggalnya pasien terkait Covid-19.
rnGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan./Antararnrn
rnGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedari awal telah bertumpu pada sains ketika pandemi Covid-19 terindentifikasi di Tanah Air sejak Maret 2020.

Malahan, Anies terus terang mengatakan, pihaknya membuka seluruh data epidemiologi hasil penelusuran kontak erat kepada masyarakat melalui laman https://corona.jakarta.go.id/id. Di laman resmi itu, Anies mengatakan, masyarakat dapat mengakses riwayat pandemi Covid-19 di Ibu Kota.

“Dari awal tidak pernah mau menutup-nutupi tidak menambahi atau tidak mengurangi, apa adanya,” kata Anies dalam forum Katadata secara daring, Rabu (3/3/2021).

Bahkan, menurut dia, data kematian pun ditampilkan secara terperinci, termasuk penyebab meninggalnya pasien terkait Covid-19. Belakangan memang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut mengunggah data kematian pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 selain pasien positif Covid-19.

“Kami menggunakan ilmu pengetahuan, sains sebagai rujukan dengan merujuk kepada para ilmuwan,” tuturnya.

Pernyataan Anies itu sekaligus menjadi titik balik dari peringatan satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Saat itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan ke publik terkait kasus 01 dan 02 di Indonesia. Dua orang itu adalah perempuan berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.

Jokowi mengatakan dua orang ibu dan anak itu tertular virus dari orang Jepang yang berdomisili di Malaysia. Sebelumnya, warga Jepang tersebut sempat berkunjung ke Indonesia dan berinteraksi dengan dua warga Indonesia tersebut. 

“Tapi, perlu saya sampaikan bahwa sejak awal pemerintah benar-benar mempersiapkan. Persiapan rumah sakit lebih dari 100 dengan ruang isolasi dengan standar isolasi yang baik,” katanya di Jakarta, Senin (2/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper