Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza menuturkan Ibu Kota sudah berhasil keluar dari zona merah penyebaran Covid-19. Capaian itu merupakan hasil kerja sama yang solid dengan daerah penyangga.
“Alhamdullilah, Satgas pusat menyampaikan bawah Jakarta sudah tidak masuk dalam kelompok zona merah,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (43/3/2021).
Dikatakan, tingkat kesembuhan pasien konfirmasi positif Covid-19 sudah menyentuh di kisaran 96,6 persen. Sementara, tingkat kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 berada di angka 1,6 persen.
“Bahkan, angka rumah sakit turun terus, sudah 63 persen tempat tidur di ruang isolasi dan ICU sekitar 66 persen,” tuturnya.
Dengan demikian, tingkat keterpakaian tempat tidur itu menunjukkan jumlah penambahan kasus harian di Ibu Kota relatif melandai beberapa waktu terakhir.
“Hotel juga turun terus nih, 39,8 persen malah hotel turun terus yang sebelumnya ada waiting list,” tuturnya.
Sebelumnya, Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat 74 rukun warga (RW) masuk dalam zona merah Covid-19. Data itu diperbarui pada 7 Januari 2021 dalam situs corona.jakarta.go.id.
Disebut zona rawan yang berarti risiko penularan Covid-19 tinggi. Zona merah terbanyak ada di Jakarta Selatan, yakni 25 RW.
Berikutnya, adalah Jakarta Barat dengan 22 RW zona merah, 13 RW di Jakarta Pusat, dan 11 RW di jakarta Timur. Kepulauan Seribu yang telah lama tak mencatatkan zona merah kini memiliki dua RW dengan risiko penularan tinggi. Paling sedikit di Jakarta Utara, yaitu satu RW.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pertama kali mengumumkan RW zona merah pada 4 Juni 2020. Saat itu ada 66 RW zona merah.
"Kami menemukan bahwa di Jakarta ini ada 66 RW dengan laju incident rate yang masih tetap harus mendapat perhatian khusus," kata Anies Baswedan saat konferensi pers online, Kamis, 4 Juni 2020.