Bisnis.com, JAKARTA — Marketing & Independent Director of PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) Ronny Titiheruw menegaskan pihaknya belum menerima pengajuan resmi penjualan saham milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di perusahaan produsen bir tersebut.
“Sampai sejauh ini, kita belum menerima komunikasi resmi dari Pemerintah Provinsi DKI mengenai wacana pelepasan saham itu,” kata Ronny di PT Delta Djakarta, Bekasi Timur, Jawa Barat, Rabu (5/5/2021).
Hanya saja, Ronny enggan menanggapi rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan bir itu. Menurut dia, rencana itu sepenuhnya menjadi hak prerogatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kendati demikian, dia mengatakan, Delta Djakarta menjadi segelintir perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI yang sanggup bertahan di tengah guncangan pandemi Covid-19.
“Saya rasa kita bisa melewati tahun 2020 dengan surviving begitu ya. Kita masih bisa membukukuan penjualan dan profit begitu loh pada saat pandemi yang sangat berat,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan banyak investor yang berminat untuk membeli saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di perusahaan yang memproduksi bir, Delta Djakarta.
Baca Juga
Pernyataan itu dilontarkan Riza menanggapi polemik rencana penjualan saham milik Pemprov DKI Jakarta yang tak kunjung mendapat lampu hijau dari pimpinan DPRD DKI.
“Banyak sebetulnya yang mengantre ingin beli, jadi kami serahkan kebijaksanaan pada pimpinan, anggota DPRD yang saya kira sangat mengerti dan bijaksana,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/3/2021).
Di sisi lain, Ariza mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan kajian ihwal rencana penjualan saham bir itu kepada DPRD DKI Jakarta. Dia berharap legislatif dapat membahas terkait inisiatif penjualan tersebut.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki 210,20 juta lembar saham atau setara dengan 26.25 persen dari total saham perseroan.
Sementara, saham dari San Miguel Malaysia (L) Pte. Ltd. sebesar 467,06 juta saham atau setara dengan 58,33 persen dari total saham perseroan.