Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat dari daerah lain untuk tidak bekerja di Ibu Kota. Ariza beralasan wilayah DKI Jakarta saat ini relatif padat.
“Kami mengimbau menyarankan di Jakarta sudah cukup padat sebagai Ibu Kota. Mari kita bekerja di daerah masing-masing, masih banyak pekerjaan yang bisa kita kerjakan bersama-sama, bersinergi semua,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/5/2021).
Permintaan itu disampaikan Ariza berkaitan dengan data mobilias masyarakat yang masuk ke wilayah DKI Jakarta yang menyentuh di angka 2.244.270 dalam kurun waktu dua pekan terakhir atau selama periode larangan mudik lebaran tahun ini. Rinciannya, 2.244.096 orang masuk menggunakan kendaraan pribadi dan sisanya 174 orang menggunakan bus AKAP.
Mobilitas masyarakat itu turut disertai dengan data kendaraan masuk ke wilayah DKI Jakarta sebanyak 1.513.267 unit. Adapun, 679.152 kendaraan masuk melalui Gerbang Tol Utama dan 834.115 kendaraan masuk melalui jalan Arteri.
“Kita bekerja di tempat kita masing-masing, di kampung kita masing-masing, banyak sekali yang bisa kita kerjakan, tidak semua harus bekerja di Jakarta. Apalagi di masa pandemi ini, ada varian baru,” kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan pihaknya bakal melakukan pengetatan penapisan atau skrining antigen bagi masyarakat yang hendak kembali ke kawasan Ibu Kota pada momen arus balik setelah Lebaran tahun ini.
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Anies setelah menggelar rapat koordinasi bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).
“Kami akan melakukan skrining di pintu-pintu masuk menuju Jakarta, Jabodetabek untuk kendaraan pribadi, nanti akan dilakukan skrining random bagi mereka yang masuk,” kata Anies.
Langkah itu, menurut Anies, sudah jamak dilakuan di terminal moda transportasi umum seperti Bandara Udara, Stasiun dan Pelabuhan. Dengan demikian, dia memastikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mudah untuk mendeteksi potensi penyebaran Covid-19 selama arus balik mendatang.
“Lapis kedua ada komunitas. Gugus tugas RT/RW dikoordinasi dengan jajaran Camat, Lurah, Babinkamtibnas, Babinsa akan bersama-sama melakukan pendataan atas warga yang masuk ke wilayah itu,” tuturnya.
Nantinya, Ketua RT atau RW bakal melakukan pemantauan sehingga seluruh warga yang baru datang dari luar daerah terdeteksi sejak dini. Pada tingkat komunitas ini turut dilakukan tes rapid antigen untuk memastikan kondisi warga terkait bebas dari infeksi Covid-19.