Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan pihaknya bakal tetap melanjutkan penyekatan arus balik mudik hingga 24 Mei 2021 setelah ketentuan surat izin keluar masuk atau SIKM Jakarta berakhir pada hari ini.
“Untuk SIKM itu berlaku pengaturan sampai hari ini. Setelah itu, berdasarkan regulasi, otomatis tidak diperlukan lagi SIKM, tapi kami tetap akan melaksanakan skrining di Pos Kilometer 34,” kata Syafrin saat dihubungi, Senin (17/5/2021).
Syafrin menegaskan program penyekatan itu cukup efektif untuk mendeteksi potensi penyebaran Covid-19 selama arus balik mudik ke Jakarta kendati SIKM sudah berakhir. Alasannya, penapisan acak kepada pelaku perjalanan dilakukan secara dua lapis hingga tingkat RT/RW.
“Pelaksanaan pemeriksaan oleh tim gabungan itu cukup efektif untuk melakukan kontrol,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan laporan bahwa 2.244.270 orang masuk ke wilayah Ibu Kota dalam kurun waktu dua pekan terakhir atau selama periode larangan mudik lebaran tahun ini. Perinciannya, 2.244.096 orang masuk menggunakan kendaraan pribadi dan sisanya 174 orang menggunakan bus AKAP.
Wagub yang akrab disapa Ariza itu menerangkan mobilitas masyarakat itu turut disertai dengan data kendaraan masuk ke wilayah DKI Jakarta sebanyak 1.513.267 unit. Adapun, 679.152 kendaraan masuk melalui Gerbang Tol Utama dan 834.115 kendaraan masuk melalui jalan Arteri.
“Ini ada 2,2 juta orang masuk Jakarta dan yang keluar juga ada 2.6 juta, ini dari tanggal 6 sampai 15 Mei,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/5/2021).
Ariza menambahkan terdapat sekitar 2.608.243 orang yang keluar dari wilayah DKI Jakarta. Perinciannya, 2.607.688 orang keluar dari wilayah Ibu Kota menggunakan kendaraan pribadi dan sisanya 555 orang menggunakan bus AKAP.
Sementara kendaraan yang keluar Jakarta total tercatat 1.730.463 unit, di mana 714.916 kendaraan melalui gerbang tol utama dan sisanya 1.015.547 melalui jalan Arteri.
“Jadi memang semua harus dipastikan dalam posisi yang aman, jadi jangan sampai kembali ke Jakarta membawa virus, jadi semuanya kita cek sampai ke tingkat RT RW,” kata dia.