Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun 2021, Penumpang MRT Jakarta Diprediksi Melonjak 138 Persen

Pengguna jasa MRT Jakarta pada tahun 2021 bakal tumbuh signifikan sebesar 138 persen menjadi 65 ribu orang per hari.
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar memperkirakan pengguna jasa MRT Jakarta pada tahun 2021 bakal tumbuh signifikan sebesar 138 persen menjadi 65 ribu orang per hari jika dibandingkan dengan tahun lalu. Perkiraan itu seiring dengan tren pemulihan ekonomi Ibu Kota selama pandemi Covid-19.

“Kondisi ini akan berpengaruh pada pendapatan tiket dan mendorong kinerja positif pendapatan non-tiket. Tingginya lalu lintas pengguna jasa MRT Jakarta, menjadi pasar bagi jasa periklanan yang merupakan salah satu sumber pendapatan non-tiket,” kata William melalui laporan tahunan 2020 yang dilihat Bisnis, Selasa (8/6/2021).

Di sisi lain, William menggarisbawahi, pihaknya bakal mendorong pengembangan kawasan berorientasi transit atau KBT Koridor Utara-Selatan MRT Jakarta. Rencana aksi yang bakal dilakukan terkait dengan pengelolaan dan komersialisasi KBT untuk mendapatkan manfaat atas pelampuan koefisien Luas Bangunan (KLB) dan pendapatan atas komersialisasi KBT.

“Perseroan telah membentuk anak usaha yang khusus mengelola KBT yakni PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) yang bertugas melakukan pembangunan dan pengelolaan KBT di Stasiun Blok M-Asen, Fatmawati dan Lebak Bulus,” kata dia.

Sebelumnya, Pandemi Covid-19 berdampak pada kinerja keuangan PT Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta. Laporan keuangan MRT Jakarta pada tahun 2020 mencatat perusahaan membukukan kerugian hingga Rp69 miliar.

Padahal tahun sebelumnya perusahaan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu berhasil mencetak laba senilai Rp144,3 miliar. Proyeksi keuntungan pada tahun kedua operasi justru tidak terpenuhi lantaran adanya pandemi Covid-19. Berkaca pada tahun 2019, rerata penumpang harian MRT Jakarta sudah tercatat sebanyak 95 ribu pelanggan. 

Hanya saja, proyeksi itu rontok lantaran pandemi Covid-19. Belakangan, MRT Jakarta membukukan kerugian hingga Rp69 miliar di tahun 2020. 

“Bulan-bulan awal pandemi bisa hanya 5 ribu penumpang, berkurang hampir 90 persen. Belakangan, kita bisa memperbaiki sekarang sudah mencapai 20 hingga 30 ribu penumpang per hari saat ini,” kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo, Kamis (6/5/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper