Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Agustus, Kasus Aktif Covid-19 di DKI Diproyeksikan Sentuh 218 Ribu

Proyeksi itu dibuat untuk mempersiapakan sejumlah skenario mitigasi terkait penanganan lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di sejumlah layanan kesehatan Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran (kiri) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) memberi keterangan pers usai melakukan inspeksi mendadak terkait PPKM Mikro di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021)./Antara
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran (kiri) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji (kanan) memberi keterangan pers usai melakukan inspeksi mendadak terkait PPKM Mikro di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Kesehatan DKI Jakarta memproyeksikan jumlah kasus aktif di Ibu Kota dapat menyentuh di angka 218 ribu hingga akhir Agustus 2021. Proyeksi itu dibarengi dengan variabel temuan varian baru Covid-19 di DKI Jakarta beberapa waktu terakhir. 

“Hal ini terkait dengan adanya prediksi varian baru yang menjadi perhitungan kita. Jadi kami menghitung kasus aktif harian di DKI Jakarta itu sangat luar biasa,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Senin (21/6/2021). 

Widyastuti menerangkan posisi tertinggi kasus aktif tahun lalu mencapai 26 ribu pasien dalam kurun waktu satu hari. Malahan, Widyastuti menerangkan, kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta saat ini sudah melampui angka 30 ribu kasus per hari. 

“Kalau kita lakukan prediksi ini bisa sampai tembus kasus aktif harian itu mencapai lebih dari 70 ribu. Bahkan, kalau sampai Agustus bisa mencapai 218 ribu,” tuturnya.

Dia menuturkan proyeksi itu dibuat untuk mempersiapakan sejumlah skenario mitigasi terkait penanganan lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di sejumlah layanan kesehatan Ibu Kota. Dengan demikian, dia meminta adanya intervensi yang lebih tegas terkait pembatasan mobilitas warga dari pemerintah pusat dan provinsi. 

“Kalau tahun lalu secukupnya hanya di Jakarta dan sekitarnya, tetapi tentu dengan tahun ini karena maraknya di provinsi lain bisa diharapkan pembatasan yang lebih luas,” kata dia. 

Sebelumnya, Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan Varian Delta Covid-19 berpotensi dominan di Tanah Air pada Juli 2021 mendatang. 

Proyeksi itu disampaikan Dicky seiring dengan lonjakan kasus konfirmasi positif virus Corona pada pertengahan Juni ini. 

“Saat ini yang masih dominan dalam analisa saya masih Varian Alpha, tapi menjelang akhir bulan ini terutama di awal Juli sampai akhir Juli itu yang menjadi dominan Varian Delta, itu akan lebih serius,” kata Dicky melalui pesan suara, Minggu (20/6/2021).

Dengan demikian, Dicky menggarisbawahi, situasi rawan pandemi Covid-19 di Indonesia bakal berlanjut hingga akhir Juli mendatang. Saat itu, fasilitas layanan kesehatan juga diprediksi bakal menampung lonjakan pasien akibat mutasi Covid-19 itu.

“Ketika satu kurva itu meningkat tajam, seperti di India, nah itu artinya ada faktor yang dominan, itu variabelnya adalah Delta Variant yang dominan. Indonesia juga mengalami potensi yang sama,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper