Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 7.379 orang pada Jumat (29/6/2021).
Pencatatan itu sekaligus mengulangi tren peningkatan kasus konfirmasi positif v\Virus Corona di Ibu Kota selama dua pekan terakhir.
Secara akumulatif, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta telah menyentuh di angka 535.788 pasien dalam kurun waktu sekitar tiga semester terakhir.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat 3.505 pasien terinfeksi Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh pada hari ini. Dengan demikian, total terdapat 461.171 orang yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19 di DKI Jakarta.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan angka kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 yang relatif tinggi.
Pada hari ini, DKI Jakarta mencatat 80 orang meninggal akibat Covid-19. Secara keseluruhan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memakamkan 8.329 pasien yang positif Covid-19.
Baca Juga
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai laju penambahan kasus harian positif Covid-19 di Ibu Kota telah memasuki fase menghawatirkan.
Dia berpendapat, penambahan kapasitas tempat tidur tidak dapat mengimbangi kecepatan penularan virus akibat varian baru yang telah diidentifikasi di DKI Jakarta.
“Alarm tanda bahaya itu telah dibunyikan sejak 10 hari yang lalu, ketika apel siaga Patroli Skala Besar Gabungan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Pada 13 Juni mulai terjadi lonjakan kasus aktif,” kata Anies sembari membagikan grafik Covid-19 DKI Jakarta melalui akun instagram pribadinya, Kamis (24/6/2021).
Anies mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 di Ibu Kota dapat kolaps apabila sebelumnya tidak dilakukan antisipasi khusus.
Kendati demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil kebijakan awal dengan penambahan kapasitas tempat tidur di 140 rumah sakit rujukan.
“Tapi itu semua tak cukup, setelah ditambah pun langsung terisi hingga 90 persen. Dengan adanya varian baru Virus Corona, laju penularan jauh lebih cepat dari peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan,” kata dia.