Bisnis.com, JAKARTA — Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan (sekwan) DPRD DKI Jakarta Agustinus menganggap influencer berinisial T menyebar berita bohong alias hoaks ihwal dirinya telah menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga pada tanggal 27 Juli 2021.
Dia mengatakan, pihaknya enggan menindaklanjuti berita bohong itu lantaran ingin fokus memberikan layanan vaksinasi kepada masyarakat.
Pihaknya telah mencoba untuk meminta keterangan dari influencer itu, namun tidak mendapatkan jawaban. Belakangan, DPRD DKI Jakarta meninjau kembali riwayat vaksinasi Covid-19 untuk memastikan kesahihan klaim influencer itu.
“Dia mengklaim telah menerima booster vaksin ketiga. Kami sudah melihat juga tidak ada di daftar hadir, tidak ada diverifikasi dokumen tenaga medis. Artinya yang bersangkutan tidak melakukan booster di DPRD,” kata Agustinus saat dikonfirmasi, Kamis (29/7/2021).
Pihaknya telah melakukan vaksinasi tahap pertama dan kedua sejak April 2021. Saat itu, vaksinasi diawali dari anggota dewan lalu berlanjut ke pegawai. Adapun vaksin yang digunakan berjenis Sinovac dan Astrazeneca.
“Tapi ya ini berita hoaks, pak Ketua DPRD DKI juga tidak mau menanggapi terlalu serius atau membawanya ke ranah hukum,” tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, seorang influencer diduga sudah mendapatkan suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19. Dia disinyalir mendapatkan fasilitas vaksinasi dosis ketiga di gedung DPRD DKI Jakarta.
Kabar itu dibagikan oleh Cathy Djaya melalui akun twitter pribadinya @cathydjaya pada Rabu (28/7/2021). Cathy turut melampirkan tangkapan layar story instagram milik influencer tersebut.
“Temen w cerita (di IG) kalau ada influencer yang dapat vaksin dosis ketiga. Influencer, bukan Nakes,” cuit Cathy.
Dalam cuitannya itu, Cathy turut menyoroti logo DPRD DKI Jakarta yang terekam dalam story influencer tersebut.
Menurut Cathy, influencer itu memiliki pengikut kurang dari 20 ribu orang. Dia, kata Cathy, banyak berkhotbah tentang Tuhan dalam media sosialnya. Selain itu juga aktif dalam kegiatan nirlaba.
“Mau merek apapun, apakah bijaksana untuk menerima vaksin dosis ketiga di Indonesia di saat persentase penduduk Indonesia yang sudah divaksin sebanyak dua kali masih termasuk rendah,” cuit Cathy.
Belakangan, Kementerian Kesehatan tengah menelusuri dugaan pemberian vaksin dosis ketiga tersebut kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
