Bisnis.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyoroti tingginya commitment fee Formula E yang ditanggung APBD Jakarta yaitu mencapai 122,102 poundsterling atau setara dengan Rp2,4 triliun.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Komisi E dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan commitment fee di kota lainnya yang juga menjadi penyelenggara Formula E tidak setinggi Jakarta.
Bahkan, dia menyebut sejumlah kota penyelenggara Formula E seperti New York, Amerika Serikat tidak dikenai commitment fee.
"Bahkan kota Roma, Italia, dibebaskan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan tahun 2025. Ini patut dipertanyakan, mengapa biaya commitment fee Formula E Jakarta sangat tinggi dan jelas membebani APBD Jakarta,” ujar Anggara, Kamis (16/9/2021).
Sementara itu, sambungnya, penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada, hanya dikenakan biaya nomination fees for the City of Montreal senilai Rp1,7 miliar dan Race fees senilai Rp17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp18,7 miliar.
Adapun, Pemprov DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk membayar biaya komitmen Formula E selama lima tahun berturut-turut. Dengan perincian sebagai berikut; pertama, sesi 2019/2020 sebesar 20 juta poundsterling.
Kedua, sesi 2020/2021 sebesar 22 juta poundsterling; ketiga, sesi 2021/2022 (24,2 juta poundsterling); keempat, sesi 2022/2023 (26,620 juta poundsterling); kelima, sesi 2023/2024 (29,282 juta poundsterling).
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tidak ada rekomendasi untuk menunda penyelenggaraan ajang Formula E di Ibu Kota dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Riza menyebut tidak ada kerugian ataupun potensi kerugian negara atas rencana penyelenggaraan ajang Formula E di Jakarta pada 2022.