Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan pada penghujung tahun 2021 stadion utama Jakarta International Stadium (JIS) sudah bisa beroperaso. Saat ini, pemasangan rumput hibrid di lapangan utama sedang dilakukan.
Project Manager JIS Arry Wibowo mengatakan, stadion akan menggunakan rumput hybrid, perpanduan antara rumput sintetis dan rumput alami dengan komposisi 5 persen rumput sintetis Limonta asal Italia dan 95 persen rumput alami variesta Zoysia matrella asal Boyolali Jawa Tengah.
Dijelaskan, kelebihan rumput hibrid, lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibanding menggunakan rumput natural hanya 300 jam pertandingan.
Selain itu, sambungnya, rumput hibrid memiliki daya serap air yang baik, sehingga air akan lebih cepat turun ke lapisan terbawah rumput. Sesuai standar FIFA, genangan air di lapangan JIS dirancang tidak lebih dari 10 detik.
"Dengan rumput hibrid, JIS dimungkinkan menghelat dua pertandingan dalam satu hari di pertandingan resmi berstandar FIFA," kata Ary, Senin (20/9/2021).
Penggunaan rumput hibrid di JIS juga berdasarkan hasil studi banding dengan sejumlah negara yang telah memiliki stadion berstandar FIFA, seperti Singapura, Inggris, dan Spanyol. Benefit lainnya, penggunaan rumput hibrid membuat biaya pemeliharaan lebih efektif.
Rumput hibrid juga sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir. Hal ini menjadi pertimbangan utama. Sebab, lokasi JIS berada tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta.
Terlebih, rumput hibrid akan menjadi tren lapangan sepak bola modern pada masa depan.
Sebagai perbandingan, stadion-stadion di Eropa seperti Allianz Arena Stadium milik klub raksasa Jerman FC Bayern Munchen, Wanda Metropolitano Stadium di Madrid, Spanyol, hingga Tottenham Hotspur Stadium di London, Inggris juga menggunakan rumput hibrid.