Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom BI: Masalah Tenaga Kerja Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi DKI Tahun Ini

Pergeseran di sektor ketenagakerjaan diperkirakan akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta karena memengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun ini dinilai tidak akan lepas dari kendala. Kendala yang harus dihadapi adalah pergeseran yang terjadi di sektor ketenagakerjaan di Tanah Air.

Menurut Ekonom Bank Indonesia (BI) Donni Fajar Anugrah, pergeseran di sektor ketenagakerjaan diperkirakan akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta karena memengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

"Pergeseran di sektor ketenagakerjaan Ibu Kota diperkirakan akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta karena memengaruhi pertumbuhan konsumsi rumah tangga," ujarnya, Senin (27/9/2021).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai dengan Februari 2021 jumlah tenaga kerja di sektor informal mengalami peningkatan. Berbanding terbalik dengan jumlah tenaga kerja sektor formal yang mengalami penurunan.

Adapun, BPS mencatat jumlah tenaga kerja di sektor informal sampai dengan Februari bertambah 101.000 orang sehingga total mencapai 1,76 juta jiwa. Sementara untuk sektor formal, jumlahnya berkurang sebanyak 362.000 orang.

Secara keseluruhan, jumlah pekerja di sektor formal di DKI Jakarta sampai dengan Februari 2021 sebanyak 3,14 juta jiwa.

Adapun, sejumlah lapangan usaha masih menunjukkan kinerja penyerapan tenaga kerja yang positif, antara lain jasa konstruksi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta industri pengolahan.

Di sektor konstruksi, jumlah tenaga kerja bertambah sebanyak 70.000 orang dalam kurun Februari 2020 hingga Februari 2021. Di jasa kesehatan dan kegiatan sosial, terjadi penambahan tenaga kerja sebanyak 48.000 jiwa pada periode yang sama.

Masih pada periode yang sama, BPS mencatat sektor industri pengolahan mencatat penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 30.000 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper