Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut DKI Jakarta sebagai pusat ekonomi dan keuangan memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional.
Perry mengatakan, perekonomian Jakarta memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian nasional, tercermin dari tingginya konsumsi rumah tangga Jakarta dalam mempengaruhi output wilayah lain, terutama di Pulau Jawa yang mencapai 21 persen.
Di sektor keuangan, DKI Jakarta juga memegang peranan yang sangat penting. BI mencatat, outstanding kredit di DKI Jakarta mencapai 29 persen dari kredit nasional yang tercatat sebesar Rp5.652,8 triliun pada tahun ini.
Di samping itu, simpanan masyarakat DKI Jakarta mencapai 49 persen dari total simpanan nasional yang tercatat sebesar Rp6.980,7 triliun.
BI pun mencatat, transaksi digital di DKI Jakarta mencapai 40 persen dari total transaksi digital secara nasional atau setara dengan Rp2.944,4 triliun pada tahun ini.
“Di sistem pembayaran, khususnya non-tunai, dari total Rp7.361 triliun, 40 persen bersumber dari transaksi di DKI Jakarta,” tulis Perry dalam bahan paparannya di webinar, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga
Sementara itu, Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta akan mencapai kisaraan 3,5 hingga 4,3 persen pada tahun ini dan akan meningkat pada kisaran 5,3 hingga 6,1 persen pada 2022.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang kuat di Jakarta akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat besarnya kontribusi ekonomi provinsi tersebut secara nasional.
Adapun, BI memperkirakan pereokonomian nasional akan tumbuh pada kisaran 3,2 hingga 4 persen pada tahun ini dan akan meningkat pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen pada 2022.