Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan 670 kasus baru Covid-19 pada hari ini, Selasa (18/1). Dari angka tersebut, 222 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri dan ada yang terpapar varian Omicron.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan jumlah kasus aktif di Ibu Kota saat ini mencapai 4.297 (orang yang masih dirawat/isolasi).
"Perlu digarisbawahi bahwa 2.176 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri,” kata Dwi dikutip dari keterangan resmi, Selasa (18/1/2022).
Selain itu, Dwi turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus Corona Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta dan totalnya telah mencapai 856 orang.
Dari 856 orang yang terinfeksi Omicron, dia mengungkapkan sebanyak 663 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 193 lainnya adalah transmisi lokal.
Sementara itu, upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas. Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 14.322 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 13.605 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 670 positif dan 12.935 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 48.588 orang dites, dengan hasil 337 positif dan 48.251 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Lebih lanjut, Dwi menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 108.068 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 755.752 per sejuta penduduk," jelasnya.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 854.204 dengan tingkat kesembuhan 97,9 persen, dan total 13.591 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 3,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Sebelumnya, Pemerintah mempersiapkan Jakarta secara khusus untuk menjadi 'medan perang' pertama menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan Jakarta dipersiapkan menjadi 'medan perang' menghadapi lonjakan varian Omicron karena lebih dari 90 persen transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta.
"Kita harus memastikan kita bisa menangani perang menghadapi Omicron," kata Budi dalam konferensi pers daring, Minggu (16/1/2022).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kerja sama pemerintah dalam menghadapi pandemi dipastikan berlanjut untuk memenangkan perang melawan Covid-19.
Riza menyebut Pemprov DKI akan mempererat kerja sama dengan Satuan Tugas Nasional Penanganan Covid-19, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, dan pihak-pihak lain untuk melawan varian Omicron.
"DKI Jakarta siap menghadapi medan perang dalam rangka melawan varian baru Omicron," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (17/1/2022).
Dia menjelaskan, sebagai tempat transit warga negara asing (WNA) dan terdapat WNI yang datang dari luar negeri, Jakarta dinilai wajar, jika berisiko tinggi menjadi daerah dengan tingkat paparan tertinggi Covid-19.