Bisnis.com, JAKARTA - Lelang jasa bangun proyek pembangunan lintasan balap Formula E dinyatakan gagal oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro dalam situs resmi perusahaan.
Kendati demikian,Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria optimistis ajang balap mobil listrik, Formula E tetap terlaksana sesuai jadwal pada 4 Juni 2022 di Ancol, Jakarta Utara.
"Tentu harus optimis karena optimis itu menghadirkan energi positif yang baik," kata Riza Patria dilansir dari Antara, Rabu (26/1/2022).
Riza menyerahkan sepenuhnya proses pembangunan lintasan Formula E Jakarta hingga terselenggarannya balapan kepada panitia penyelenggara.
Pihaknya hanya memberikan dukungan hingga doa demi terselenggarannya Formula E. Tentu panitia sudah membuat perencanaan dan mengatur segala kemungkinannya. "Jadi kami serahkan saja kepada panitia yang lebih memahami secara teknis. Tugas kami berikan dukungan dan doa," katanya.
Gagal Tender
Baca Juga
Sebelumnya, BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) kembali mengadakan tender ulang (re-tender) untuk proyek lintasan ajang balap Formula E.
Dikutip Bisnis pada Selasa (25/1/2022), tertulis dalam laporan tersebut 2 penyedia barang dan jasa, antara lain penyedia jasa pelaksana untuk konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara.
Berikutnya adalah penyedia jasa terintegrasi untuk infrastruktur transportasi. Total, nilai HPS dalam kegiatan tersebut senilai Rp50,157 miliar.
Sebelumnya, Direktur PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sekaligus Managing Director Formula E Gunung Kartiko menargetkan proses pemilihan kontraktor pembangunan sirkuit Formula E selesai awal Februari 2022.
Jakpro, sambungnya, akan mengebut pembangunan sirkuit Formula E yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara dan menargetkan waktu pengerjaan selama 3 bulan hingga April 2022.
Proses lelang tender proyek pembangunan sirkuit Formula E sendiri sudah mulai berjalan sejak awal Januari lalu. Sementara di legislatif, polemik Formula E juga terus bergulir.
Total, dana yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut Rp150 miliar dan diambil dari dana di luar APBD, yakni korporasi. Sebelumnya, Gunung sempat mengatakan sudah ada sponsor dari perusahaan sektor makanan dan minuman (mamin) serta perbankan.