Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pembatasan pasokan minyak goreng di pasaran. Alasannya, menghindari penumpukan stok minyak goreng di rumah warga akibat panic buying.
Kendati demikian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pasokan minyak goreng dipastikan tetap aman menjelang Ramadan yang diperkirakan mulai awal April 2022.
"Kami dan pemerintah pusat sudah berupaya menghadirkan dan memastikan ketersediaan minyak goreng. Bertahap sudah bisa dipenuhi sekalipun harus dibatasi supaya tidak terjadi penumpukan," ujar Riza di Jakarta, Senin (7/3/2022).
Terkait dengan risiko penumpukan stok, dia menganjurkan masyarakat untuk tidak melakukan pembelian komoditas tersebut dalam jumlah berlebihan atau panic buying, tapi sesuai dengan kebutuhan.
Mengutip pemberitaan Bisnis pada 2 Maret 2022, stok minyak goreng masih langka sampai dengan pekan lalu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan kelangkaan terjadi akibat masalah distribusi, bukan karena pasokan yang minim.
Menurutnya, rantai distribusi minyak goreng belum berjalan normal. Namun demikian, pasokan minyak goreng disebut mencukupi untuk memenuhi keperluan sehari-hari masyarakat.