Bisnis.com, JAKARTA - Tubuh Partai Gerindra Jakarta sedang diterpa isu tak sedap. Kabarnya, Mohamad Taufik kader senior sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dicopot dari jabatannya.
Ada dugaan, gegeran di partai kepala garuda tersebut berawal dari informasi soal dukungan Mohamad Taufik kepada Anies Baswedan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Informasi itu kemudian membuat elite Gerindra berang. Gerindra merasa sampai saat ini belum menentukan sikap soal siapa yang akan diusung dalam Pilpres 2024 nanti.
Selain itu, mayoritas kader dari berbagai daerah juga masih mendorong supaya Prabowo Subianto maju dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.
Sikap Taufik, selain dianggap mendahului keputusan partai jelas berpotensi memecah suara Gerindra yang sedang berjuang untuk mengusung kembali Prabowo Subianto.
Wajar jika aksi Taufik kemudian disikapi cukup reaktif oleh elite Gerindra. Taufik kemudian dicopot dari posisinya sebagai elite Gerindra. Meskipun, partai itu juga membantah jika pencopotan Taufik terkait dengan aksi dukung mendukung Anies Baswedan.
Baca Juga
Tokoh Penting
Mohammad Taufik sejatinya adalah salah satu tokoh paling sentral di Partai Gerindra DKI Jakarta. Dia berhasil mengatrol suara Gerindra di Jakarta.
Adapun nama Taufik mulai banyak dibicarakan ketika Jakarta dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Taufik, tentunya bersama Haji Lulung, adalah tokoh politik yang sering mengkritisi kebijakan Ahok terutama terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Sayangnya kiprah politik Taufik tak semulus jalan tol. Pada periode pemerintahan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria, Gubenur dan Wakil Gubernur junjungannya, perannya perlahan tersingkir.
Taufik tak lagi mengendalikan Gerindra DKI. Sementera insiden terbaru, dia dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Ahmad Riza Patria, yang saat menjadi Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, menepis kabar miring terkait pencopotan jabatan Taufik. Menurutnya pencopotan Taufik hanya pergantian jabatan biasa, bukan pemecatan.
"Pak Taufik itu sudah lama jadi ketua bersama saya. Jasanya sangat besar se-partai Gerinda Jakarta, menambah kursi DPRD. Pergantian ini seperti pergantian biasa saja. Karena beliau sudah senior diganti yang muda-muda," katanya.
M Taufik Tak Berguna?
Sebelum akhirnya dicopot, beredar informasi bahwa Taufik juga mulai mencoba menjalin komunikasi dengan partai lain. Partai Nasional Demokrat alias NasDem, dikabarkan menjadi tempat Taufik untuk tetap berkiprah di politik ibu kota.
Sontak kabar tersebut memicu reaksi keras dari elite Gerindra lainnya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa bahkan menuding Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik sudah tidak berguna jika masuk ke Partai NasDem.
Menurut Desmond, jika M. Taufik berguna untuk Partai Gerindra, maka M. Taufik bakal bertahan, tidak akan pindah ke partai lain.
Dia juga membantah bahwa Partai Gerindra bukan partai yang baik dan menjadi alasan M Taufik untuk pindah ke Partai Nasdem.
"Kalau berguna, dia pasti bertahan kan. Menurut saya Partai Gerindra lebih bener, tapi Taufiknya itu tidak benar kalau dia pindah," tuturnya di Gedung DPR, Rabu (30/3/2022).
Meski demikian Desmond juga mendukung M Taufik yang sudah pindah ke Partai Nasdem. Menurutnya, M. Taufik sudah besar dan memiliki hak politik untuk gabung ke partai manapun.
"Itu kan hak dia, ya saya support dia pindah ke NasDem. Saya support karena memang tidak berguna juga dia di Gerindra," katanya.