Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (25/6/2022) pukul 10.00 WIB berada di posisi kelima terburuk di dunia.
Dikutip dari data situs pemantau kualitas udara di dunia iqair.com, dari 10 kualitas udara buruk pada pagi ini, ada 6 kota berada dalam zona merah atau kota dengan polusi udara tinggi atau tidak sehat.
Adapun indikator kualitas udara tidak sehat (AQI US) pada zona merah berkisar 151—200, sementara kota dengan kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitive (warna oranya) AQI US 101—150.
Berikut 10 kota dengan kualitas buruk pada hari ini di dunia:
1. Delhi, India
2. Dubai, Uni Emirat Arab
3. Lahore, Pakistan
Baca Juga
4. Santiago, Cile
5. Jakarta, Indonesia
6. Riyadh, Arab Saudi
7. Sao Paulo, Brasil
8. Kuwait City, Kuwait
9. Kathmandu, Nepal
10. Seoul, Korea Selatan
WHO merekomendasikan enam indikator kualitas udara. Keenamnya adalah partikulat atau debu halus (PM), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2) dan karbon monoksida (CO).
Pedoman kualitas udara WHO terbaru, untuk PM2,5 misalnya, nilai ambang batas pajanan tahunan sebesar 5 mikogram per meter kubik.
Untuk hariannya kurang dari 15 mikrogram per meter kubik.
Parameter polutan NO2 juga sama. Nilai ambang batas paparan aman tahunan 10 mikrogram per meter kubik. Adapun, angka ambang batas pajanan harian sebesar 25 mikogram per meter kubik.
Risiko kesehatan yang terkait dengan partikel yang berdiameter sama atau lebih kecil dari 10 dan 2,5 mikron (masing-masing PM10 dan PM2,5) memiliki relevansi kesehatan tertentu pada masyarakat. Baik PM2,5 dan PM10 mampu menembus ke dalam paru-paru tetapi PM2,5 dapat lebih jauh lagi yakni memasuki aliran darah, yang terutama mengakibatkan dampak pada kardiovaskuler dan pernapasan, serta mempengaruhi organ lain.
Debu halus PM10 dan PM2,5 biasanya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar di berbagai sektor, termasuk transportasi, energi, rumah tangga, industri, dan dari pertanian.